Felix Justin

Farmasis UNAIR Jadi Pianis Terkemuka di Eropa

Felix Justin, S.Farm., Apt., Mmus., merupakan alumnus yang membanggakan dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Pria kelahiran Surabaya, 23 November 1984 itu menjadi pianis terkemuka di Benua Eropa. Bagaimana perjalanan Felix yang merupakan lulusan farmasi sampai menjadi ekspertis di dunia musik Eropa?

Felix bercerita, awalnya, setelah lulus dari SMA, sebenarnya ada beberapa jurusan di perguruan tinggi yang dia minatiTetapi pada akhirnya dia memutuskan memilih farmasi karena menyukai kimia. Hal ini didukung dengan cita-citanya sebagai apoteker yang membuka apotek sendiri.

“Orang tua saya sebenarnya sudah menawarkan untuk kuliah musik, tetapi tidak terbersit dalam benak saya untuk mendalami lebih jauh tentang musik, khususnya piano,” ujarnya.

Felix sendiri memilih UNAIR karena merasa ada kebanggaan apabila bisa lolos ujian masuk perguruan tinggi negeri. Dia menganggap jika mutu serta kualitas dari Universitas Airlangga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.

 

Kehidupan Kuliah Felix

Sewaktu kuliah di Fakultas Farmasi UNAIR, Felix tertarik dengan mata kuliah preskripsi, teknologi farmasi, dan kimia forensik. Dia senang sekali dengan kegiatan apotek karena merupakan bagian yang vital untuk melayani kesehatan masyarakat. Tidak kalah, Teknologi farmasi juga menarik minatnya, karena bisa mendalami seluk beluk dunia industri farmasi yang kompleks. Kesukaannya pada materi itu sampai diteruskan ketika skripsi, dan penjurusan profesinya yang menitikberatkan pada industri dan teknologi farmasi. 

“Satu lagi, kalau kimia forensik waktu itu lebih merupakan mata kuliah elektif, tapi saya bisa berkhayal menjadi detektif seperti komik favorit saya, Detektif Conan,” ungkap Felix dengan canda.

Terdapat beberapa dosen favorit pilihan Felix selama kuliah, tetapi yang paling dia ingat adalah Prof. Esti Hendradi, dosen pembimbingnya yang selalu sabar dan memahami kesibukannya di luar kampus. Selain itu, ada Prof. Achmad Syahrani dan Bapak Didik Hasmono yang memberikannya begitu banyak kesempatan dan support untuk berkembang sebagai seorang mahasiswa yang lengkap dari segi akademis dan non akademis.

Selain kegiatan perkuliahan yang sangat padat di Farmasi UNAIR, Felix aktif pula dalam kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi, paduan suara Farmasi, dan menjadi tutor untuk beberapa mata kuliah untuk adik-adik angkatan di bawahnya. Di luar kampus, Felix juga tergabung sebagai penyiar radio UNAIR, dan program mahasiswa berprestasi serta mahasiswa unggulan UNAIR.

 

Karir Selepas Lulus

Menjelang akhir studi sarjana, Felix mendapatkan banyak tawaran dan kesempatan untuk berkarya di bidang musik. Hal itu dibuktikan setelah menyelesaikan program studi apoteker, Felix bekerja sebagai guru piano dan seminator di sekolah musik Yamaha Surabaya.  Waktu itu, bisa dibilang karir Felix cukup bersinar. Akan tetapi, orang tuanya kurang setuju dengan karir yang dia pilih. Tampaknya, orang tuanya ingin agar Felix menekuni profesi apoteker. Lewat diskusi yang panjang, akhirnya pihak keluarga bersepakat bahwa Felix boleh berkarya di bidang musik. Asalkan,  Felix mau studi musik terlebih dahulu di universitas atau konservatorium.

Pada tahun 2010, Felix membuktikan tekad ke orang tuanya dengan lolos proses audisi yang ketat. Felix akhirnya berangkat ke Belanda untuk menimba ilmu lagi mulai dari jenjang tahun pertama program sarjana musik. Mengapa Felix memilih Eropa? Karena selain didukung dengan fasilitas yang lebih baik dan kultur budaya yang sangat kaya, Eropa adalah cikal bakal dimana musik klasik berkembang dan karakter Felix lebih mengarah ke Eropa dari pada Amerika. 

“Sekarang, saya merasa bersyukur dan tidak menyesal dengan keputusan yang saya ambil ini,” ungkapnya dengan penuh syukur.

 

Menjadi Concert Pianist 

Menurut Felix, menjadi musisi berarti mengemban tanggung jawab yang tidak kalah pentingnya dengan apoteker. Studi Felix di Konservatorium Utrecht Belanda memang dimulai agak terlambat, tapi justru dia terpacu untuk mendedikasikan waktunya untuk menekuninya dengan sangat serius. 

Sebagai seorang concert pianist, Felix ingin membagikan ceritanya lewat piano kepada publik, entah itu cerita yang menyenangkan, mengharukan, atau penuh dengan misteri. “Semuanya itu unik, karena dengan berbagai macam karakter dalam musik akan menjadikannya berwarna seperti dinamika kehidupan,” terang Felix.

Selain aktif dalam berbagai macam konser atau resital, baik sebagai solois atau musik kamar, saat ini Felix juga tergabung sebagai staf pengajar dari Konservatorium Utrecht dan sekolah musik di Belanda. Lewat edukasi musik, Felix ingin membagikan pengetahuan, disiplin, dan budi pekerti kepada murid-muridnya. Sebagai bukti, saat ini murid termuda Felix ada yang berusia 4 tahun, dan yang tertua berusia 82 tahun.

Menurut Felix, Mereka belajar musik karena setiap dari mereka memiliki apresiasi besar terhadap seni dan budaya, karena mereka ingin berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam kompetisi atau ujian. 

Puji Tuhan, Kata Felix, sebagai pianis Indonesia, dia selalu mendapatkan sambutan hangat dari warga negara Belanda karena latar belakang sejarah dan cerita yang diwariskan turun-temurun oleh kakek nenek dan orang tua mereka.

 

Tampil di Hadapan Ratu Belanda dan Belgia

Bagi Felix, menjadi musisi di Eropa tentunya tidak mudah. Hal ini karena untuk bisa tinggal Belanda dan mendapatkan permanent residence butuh perjuangan yang berat. Tetapi karena disini Felix mendapatkan banyak kesempatan untuk berkarya dan kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide musik, menjadikan diri Felix untuk terus maju dan tidak menyerah. 

Dengan perjuangan-perjuangan yang keras, Felix mendapatkan berbagai prestasi dan sambutan internasional. Mulai menjadi laureate kompetisi piano dan electone Yamaha di Indonesia, Vrienden Cultuur Prijs the Netherlands, dan International Student LiedDuo Competition. Selain itu, Felix pernah mendapatkan kesempatan yang berharga untuk tampil di hadapan Ratu Maxima (Belanda) dan Ratu Mathilde (Belgia) ketika mereka mengunjungi Utrecht.

Akan tetapi, terlepas dari itu semua, kebahagiaan dan kesuksesan sebagai musisi menurut tolok ukurnya bukanlah ketika dia memenangkan kompetisi, atau meraih penghargaan tertentu, tetapi lebih mengarah kepada apresiasi publik yang begitu hanyut dan menikmati cerita lewat musik dan piano. Juga suatu kebanggaan yang luar biasa melihat murid-murid menikmati setiap saat belajar piano bersama, mengembangkan potensi, dan karakter mereka. 

“Itu tidak ternilai sekali tingkat kepuasannya,” tutup Felix.

Riwayat Pekerjaan

  • Pengajar

    voor de Kunsten Utrecht, Belanda

    2019 - now

  • Pengajar

    2017 - now

  • Pengajar dan Seminator

    Sekolah Musik Yamaha, Indonesia

    2008 - 2010

Riwayat Pendidikan

  • Master of Music Hogeschool voor de Kunsten Utrecht, Belanda

    2014 - 2017

  • Erasmus Plus Exchange Programme Royal College of Music

    London & Musik und Kunst Privatuniversitat, Vienna

    2015 - 2017

  • Bachelor of Music Hogeschool voor de Kunsten Utrecht, Belanda

    2010 - 2014

  • Program Pendidikan Profesi Apoteker

    Universitas Airlangga

    2007 - 2008

  • S1 Fakultas Farmasi

    Universitas Airlangga

    2003 - 2007

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga