Wiwit Dwi Cahyono

Dedikasi dan Kesungguhan 

"Jangan membatasi diri karena apa yang ada didunia ini bisa memberikan dampak dalam pengembangan diri kita, tidak ada kata mustahil selama kita mau belajar dan bergerak mencoba hal baru. impossible we do, miracle we try, jadi berusaha terus tanpa batas untuk merubah takdir kita"

Wiwit Dwi Cahyono merupakan alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan jurusan D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja & Keselamatan Kerja dari tahun 1998-2001. Saat ini dikenal dengan Program studi K3 di Fakultas Vokasi.

Masa Perkuliahan

Tidak pernah terpikirkan oleh Wiwit untuk melanjutkan kuliah ke Universitas Airlangga, karena idealis seorang laki-laki untuk menimba ilmu ke-teknik-an. Tetapi mengingat kondisi ekonomi yang berkecukupan dan kekhawatiran biaya kuliah teknik yang tinggi sehingga Wiwit disarankan oleh beberapa keluarga yang bekerja di RSUD dr. Sutomo untuk mengambil juga jurusan kesehatan di UNAIR. 

"Pilihan pertama saya dulu di Analis Medis dan ternyata takdir mengirimkan saya ke prodi Hiperkes & K3," ujar Wiwit.

Kegiatan akademik bisa dilaluinya dengan cukup baik meskipun tidak terlalu menonjol tetapi bisa menyelesaikan semua mata kuliah tepat waktu. "Yaa lumayan bingung di awal-awal tahun pertama mengingat belum mempunyai gambaran apa itu higiene Perusahaan, kesehatan & keselamatan kerja, dan seiring berjalannya perkuliahan ditambah dengan obrolan-obrolan dengan senior sehingga mulai mendapatkan gambaran prodi tersebut," tandasnya.

Pria kelahiran Surabaya, 15 September 1979 itu sangat mengidolakan sosok dosen alm. dr. Siswanto dan almh. dr. Erwin Nawawinetu. Menurutnya, penjelasan dari dosen tersebut sangat menantang, seperti bagaimana cara melakukan pengukuran lingkungan kerja, melakukan tensi tekanan darah, pengambilan sampel darah serta dengan menyisipkan kemampuan speaking, hearing dan writing in English, dimana pada saat itu belum viral aplikasi translation. 

"Say juga sempat diamanhi sebagai ketua HIMA Hiperkes & K3 periode 1999-2000 dengan legacy membuat kegiatan welcome party untuk maba dengan metode camping pertama kali di HIMA Hiperkes, yang digagas bersama-sama dengan senior-senior Hiperkes," jelas Wiwit.

Selain organisasi HIMA, Wiwit juga aktif di kegiatan KSR yang pada saat itu belum menjadi UKM seperti sekarang.

Perjalanan Meniti Karir

Selepas wisuda di tahun 2001, Wiwit mendapatkan waktu kurang lebih sekitar 8 bulan sebagai anggota para pencari kerja. Koran akhir pekan selalu ia beli, mampir ke warnet hanya melihat website lowongan pekerjaan, stok kertas dan amplop serta rajin ke kantor pos merupakan pengalaman yang bisa diceritakan untuk generasi saat ini bahwa mencari kerja itu tidaklah mudah.

"Alhamdulillah di Mei 2002 saya diterima di Perusahaan readymix concrete di Surabaya sebagai seorang Occupational Health & Safety Officer, yang mana sesuai dengan jurusan kuliah," jelas Wiwit.

Wiwit bercerita bahwa rata-rata ia bekerja di sebuah perusahaan bertahan selama 2-3 tahun. Mengingat darah muda yang menggelora untuk mendapatkan pengalaman hidup yang banyak maka bergeraklah keluar pulau Jawa. Visinya dalam bekerja pertama kali adalah bisa bekerja di 4 jenis industri yaitu konstruksi, pertambangan, manufaktur, dan migas. 

"Sedangkan Misi saya adalah bekerja sambil belajar bagaimana menerapkan dan mengembangkan K3. Alhamdulillah hingga saat ini ke-4 jenis industri tersebut sudah saya alami," sambungnya.

Cerita yang masih menjadi motivasi dan rasa syukurnya hingga saat ini adalah ketika bekerja di luar jawa, tepatnya di Kalimantan Timur dimana wiwit belum pernah keluar jawa sebelumnya.

Hari pertama menginjak Kalimantan, ia naik truk barang untuk bisa sampai ke lokasi tambang yang mana baru buka lahan. Jam 10 malam truk tersebut mogok hingga bisa jalan lagi sekitar jam 12, kemudian jam 3 turun hujan deras sehingga jalan tidak bisa dilalui karena pada saat itu jalan masih belum beraspal. Belum lagi susah sinyal di pedalaman hutan.

Cerita menarik lainnya adalah ketika ada kunjungan tamu dari luar negeri, dan saat itu kepala bagian Wiwit sedang jadwalnya cuti sehingga dirinya yang ikut mendampingi tamu dengan kepala bagian lainnya. 

"Ketika semua orang bingung berbicara dalam bahasa inggris dan membutuhkan penerjemah maka saya dengan percaya diri meladeni percakapan tamu tersebut sehingga membuat kepala bagian yang lain senyum-senyum. Selang beberapa hari kemudian saya mendapatkan kenaikan gaji. Itulah kenapa mata kuliah yang diajarkan oleh alm. dr. Siswanto memberikan dampak yang luar biasa menurut saya," ungkap Wiwit.

Menjadi QHSE Manager 

Setelah sekitar hampir 5 tahun di Kalimantan, maka Wiwit merasa sudah waktunya kembali ke rumah. Suara hati ternyata menjadi awal takdir yang lain yaitu adanya tawaran untuk bekerja di Eastern Logistics yang ternyata sebagai salah satu Perusahaan jasa di bidang minyak dan gas yang mana juga menjadikan Visinya terpenuhi, yaitu bekerja di bidang migas meskipun sebagai kontraktornya.

Berbekal pengalaman bekerja selama kurang lebih 10 tahun, sosok yang mengidolakan  Kolonel Sanders, pemilik franchise KFC berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik bagi  perusahaan. Tanpa terasa sudah lebih dari 10 tahun Wiwit bekerja di PT. Eastern Logistics hingga dipercaya oleh manajemen untuk mengemban tugas sebagai QHSE Manager.

"Berbekal dengan pengalaman bekerja di berbagai jenis industri tersebut sehingga rekan sesama Fakultas Kesehatan Masyarakat mengajak saya untuk memberikan jasa pelatihan dan konsultasi, sehingga menuntut saya untuk terus belajar dan mengembangkan diri supaya tetap bisa memberikan yang terbaik," pungkas Wiwit.

Riwayat Pekerjaan

  • QHSE Manager

    PT. Eastern Logistics

    2011 - now

  • PT. Thiess Contractors Indonesia

    2009 - 2011

  • PT. ECCO Indonesia

    2007 - 2009

  • PT. Bukit Makmur Mandiri Utama

    2005 - 2007

  • PT. Jaya Readymix

    2002 - 2005

Riwayat Pendidikan

  • D3 - Hiperkes

    Universitas Airlangga

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga