M. Misbah

Pilih Kembangkan Usaha Demi Tolong Orang Sekitar

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Mungkin begitulah dasar yang dipegang teguh oleh M. Misbah selama ini. Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan D3 Manajemen itu lebih memilih keluar dari tempat kerjanya untuk mengembangkan usaha di daerah Gresik. Bukan tanpa alasan, hal itu ia pilih agar dapat menolong orang sekitar yang kesulitan mencari pekerjaan.

Misbah, sapaan akrabnya, mengaku sebelumnya telah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan percetakan. Namun ia lebih memilih keluar dari perusahaan tersebut untuk mengembangkan usaha baru bersama Hisana Group. Berkat ketekunannya, usaha tersebut pun mencapai hasil yang memuaskan di tahun kedua.

Penempaan Masa Kuliah

M. Misbah merupakan mahasiswa Universitas Airlangga angkatan 1992. Laki-laki kelahiran Sidoarjo, 26 April 1974 tersebut berkesempatan mendapatkan pendidikan formal di Fakultas Ekonomi Jurusan D3 Manajemen Pemasaran. Misbah mengaku mata kuliah yang banyak menarik perhatiannya ialah Manajemen Pemasaran. Namun tak hanya fokus pada materi di dalam kelas saja, Misbah juga mengikuti organisasi Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) dan Sentra Kerohanian Islam (SKI) Fakultas Ekonomi. 

Tak menunggu waktu lama, Misbah langsung masuk ke dalam Unit Kegiatan Kerohanian Islam itu sejak masuk kuliah. Ia mendapatkan amanah sebagai staf Sie Perpustakaan Masjid UNAIR. Selanjutnya di tahun kedua dan seterusnya ia dipercaya sebagai Sekretaris 1 pada setiap periode kepengurusan yang ada. Sampai pada menjelang akhir kuliah Misbah diamanahi sebagai ketua bidang usaha UKKI Bursa Ka ilah sampai dirinya lulus tahun 1995.

“Setelah lulus kuliah saya ikut Bapak Nasih dalam proyek-proyek penelitian-penelitian beliau. Selama ikut beliau saya juga sempat dilatih untuk buat bisnis plan untuk usaha Koperasi Masjid UNAIR,” sambungnya.

Misbah menceritakan, sejak lulus kuliah ia bersama kakak-kakak senior UKKI UNAIR mendirikan Pesantren Mahasiswa. Aksi mulianya tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa UNAIR khususnya dan juga mahasiswa lain di luar UNAIR. Tak sedikit dai dari kalangan mahasiswa yang tercetak dari pesantrennya itu. Misbah juga turut aktif dalam anggota jamaah Persyada Al Haromain Surabaya.

Meniti Karier di dunia kerja

Di tengah kesibukannya mengikuti proyek dari dosen serta mendirikan pesantren, Misbah diminta untuk menjadi pegawai di PT. REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG. Misbah menceritakan, ketika itu ada seorang manajer umum sebuah percetakaan yang berpusat di Bandung datang ke masjid UNAIR. Manajer tersebut mencari pegawai untuk pengembangan pemasaran perusahaan percetakaan di Jawa Timur khususnya untuk Kota Surabaya. Ketika itu, Misbah ditunjuk oleh teman-teman satu organisasinya. 

“Awalnya saya tidak mau bergabung karena harus pakai syarat melampirkan surat lamaran kerja dan sebagainya sementara waktu itu saya belum pegang ijazah D3 saya,” tambahnya.

Karena Manajer itu ‘ngotot’ untuk meminta Misbah wawancara, akhirnya ia bersedia diwawancarai. Walhasil, Misbah diterima sebagai karyawan di perusahaan percetakaan tersebut. Misbah memulai kariernya itu tahun 1999. Sampai akhirnya, pada tahun 2012 pimpinannya di PT. REMAJA ROSDAKARYA Cabang Surabaya mengundurkan diri untuk bergabung dengan Hisana Grup. Dan setelah setahun kemudian pada tahun 2013 Misbah bergabung juga dengan Hisana Grup. Di tempat barunya itu, Misbah memiliki tekad untuk pengembangan Hisana wilayah Gresik. Terbukti hingga saat ini ia masih fokus untuk terus mengembangkan usahanya itu.

Misbah lebih memilih menekuni usaha bersama Hisana Grup karena bisa membantu orang sekitar. Dengan usaha yang ia nahkodai sendiri, ia bisa dengan leluasa mengajak orang-orang untuk ikut memajukan usaha dengannya. Berbeda dengan saat dirinya masih bekerja sebagai karyawan percetakan yang tidak bisa bebas mengajak orang lain untuk ikut bekerja.

“Alasan utama saya adalah bisa menolong orang. Karena kalau di perusahaan sebelumnya saya tidak bisa mengajak orang lain yang belum bekerja, tapi kalau di sini saya harus mencari orang sebagai karyawan toko untuk pengembangan bisnis ini,” jelasnya.

Sebagai orang pertama yang harus mengembangankan suatu usaha/ nama produk baru, Misbah mengaku kesulitan di awal usahanya. Hal itu karena produknya tersebut masih sangat asing di telinga masyarakat. Tak dipungkiri ia merasa selama setahun awal pengembangan Hisana di Gresik belum berhasil. Berbagai titik tempat yang ia dirikan semuanya banyak mengalami kegagalan. 

Berangkat dari niat yang kuat Misbah pun tak menyerah begitu saja. Di tahun kedua, tepatnya 2014, Misbah menemukan satu titik yang sangat strategis. Perlahan tapi pasti mulai awal berdiri dari bulan ke bulan omzetnya terus bertambah. 

“Dan ini sebagai momentum kebangkitan saya di Gresik. Dari awal tidak dikenal apa itu Hisana, sekarang hampir seluruh pelosok Gresik in sya Allah tahu Hisana,” tambahnya.

Momentum bangkitnya Hisana Gresik tersebut menjadi pengalaman yang paling berkesan bagi Misbah selama menekuni usaha tersebut. Bahkan, kini usaha yang dirintisnya dari awal sudah menguasai daerah Gresik hingga banyak pesaing yang enggan lagi membuka usaha di dekatnya. Di tahun 2019 bersama wilayah Mojokerto, Misbah mampu meraih peringkat 2 (runner up) juara liga Hisana yang dinilai dari perolehan omzet, pertumbuhan sales, dan sebagainya.

Riwayat Pekerjaan

  • BMT Hidayatullah

    1996 - 1997

  • OWNER

    Hisana Fried Chicken Gresik

    2013 - now

  • PT. REMAJA ROSDAKARYA

    1999 - 2013

Riwayat Pendidikan

  • D3 Jurusan Manajemen Pemasaran

    Universitas Airlangga

    1992 - 1995

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga