Desra Percaya

Desra Percaya Drs MA Ph.D mantan kepala perwakilan tetap Republik Indonesia (Dubes) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat jadi kepala perwakilan tetap RI di PBB, Desra berkantor di New York, Amerika Serikat.

Desra Percaya arek Sidoarjo. Ia alumni SMA Negeri 1 Sidoarjo. Ia masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univerasitas Airlangga (UNAIR) tahun 1981. Diterima menjadi mahasiswa jurusan Sosiologi. Lulus tahun 1985. Saat itu belum ada jurusan hubungan internasional (HI) di FISIP UNAIR. Sebab jurusan HI baru buka menerima mahasiswa pada 1982.

Desra mengaku selama belajar, menjadi mahasiswa FISIP UNAIR, suasana kampus terasa nyaman. Salah satu yang diingat Desra saat ia kuliah adalah suasana kedekatan hubungan ala pertemanan antara dosen mahasiswa dan antara sesama mahasiswa. Suasananya sangat terbuka. FISIP UNAIR juga menjadi tempat pertemuan mahasiswa dari berbagai daerah.

Menurut Desra, saat kuliah ia memiliki dosen favorit. Misalnya, yang yang sangat berkesan, kata Desra, ialah almarhum Prof. Soetandyo Wignyosoebroto.

Prof Soetandyo yang selalu diingat Desra sampai saat ini ialah mengajarkan logika berpikir dan menyederhanakan masalah. Selain Prof Soetandyo, dosen lain yang favorit ialah Prof. Hotman Siahaan “Pak Hotman cara mengajarnya luar biasa. Tidak membaca. Persis orator dan sangat menguasai materi. Terima kasih untuk almarhum Prof. Soetandyo. Juga terima kasih untuk Prof. Hotman yang menjadi inspirasi bagi saya.

Bukan hanya jadi anak kuliahan. Desra juga aktivis semasa mahasiswa. Selain intra kampus seperti di kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), ia juga aktif dalam olahraga mahasiswa. Salah satu olahraga yang disukai Desra saat kuliah ialah hockey di kampus. “Saya juga aktif di kegiatan ekstra kampus. Saya menjadi aktvis dan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP. Desra mengaku ia termasuk mahasiswa FISIP UNAIR yang beruntung karena berhasil tersaring pencarian bakat ijon dari Kementerian Luar Negeri. “Jadi sebelum menyelesaikan kuliah saya sudah diijon Kemenlu dan mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan kuliah di tahun terakhir. Pada 1986, setelah lulus, Desra langsung menuju Jakarta untuk mengikuti pendidikan Sekolah Dinas Luar Negeri. Setelah itu ia diwajibkan untuk magang di Kemenlu.

“Alhamdulillah pada 1989 saya mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Swiss untuk mengikuti pendidikan khusus tentang Negosiasi Multilateral selama 9 bulan si Jenewa, Swiss,” tuturnya.

Dari RI PBB di Jenewa ke Dubes RI PBB di New York

Tidak lama setelah kembali ke Kemenlu, kata Desra, ia mendapatkan penugasan di Perwakilan Tetap RI di PBB Jenewa hingga tahun 1994. Dari awal, kata Desra, ia memiliki keyakinan untuk menjadi kompetitif, harus meningkatkan kemampuan mengejar sekolah.

“Oleh karena itu setelah kembali dari Jenewa saya mendapatkan beasiswa dari Chevening Award, Inggris dan menyelesaikan S2 di bidang Diplomasi pada tahun 1995,” katanya.

Setelah menyelesaikan S2 Desra mendapatkan tawaran dari supervisornya yakni Prof. Dr. David Armstrong untuk melanjutkan ke jenjang S3. Dengan komitmen, perjuangan, pengorbanan dan tekad yang tinggi, kata Desra, Alhamdulillah bisa diselesaikan pada awal tahun 2000.

Setelah bertugas kembali di Kemenlu selama lebih dari satu tahun, Desra mendapat tugas ke PTRI (Perwakilan Tetap RI) New York (NY) 2001-2005. Sekembalinya dari NY, Desra mendapatkan amanah yang cukup menantang. Menjadi Juru Bicara Kemenlu/ Kepala Biro Administrasi Menteri Luar Negeri RI hingga 2007. Penugasan selanjutnya adalah sebagai Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata.

Pada tahun 2009, dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, turut Desra mendapatkan tugas sebagai Duta Besar/ Deputi Wakil Tetap RI pada PBB di Jenewa hingga 2012. Perjalanan selanjutnya adalah bergeser dari Jenewa menuju New York menjadi Duta Besar/ Wakil Tetap RI di PBB hingga 2016.

Sekembalinya dari New York, amanah terus diberikan ke Desra. Ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika hingga saat ini. Tugas utamanya ialah memajukan dan mengamankan kepentingan RI vis-a-vis 113 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah dan benua Afrika, dan 34 organisasi kawasan.

Dirjen Asia dan Pasifik

Apa harapan ideal Desra tentang Indonesia masa depan? “Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu masyarakat adil makmur dan sejahtera,” ujarnya.

Karena itu semua harus bekerja dan berkontribusi dalam mewujudkannya, serta bersama membangun Indonesia yang kuat, kokoh, maju, mandiri, disegani bangsa lain, dan tetap menjaga rasa kebangsaan Indonesia yang menjunjung nilai-nilai demokrasi, pluralisme dan toleransi.

Dr. Desra Percaya, saat ini menjabat sebagai Dirjen Asia dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri. Sepanjang kariernya, Dr. Desra telah terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan Indonesia, khususnya di area perdamaian dan keamanan internasional, hak asasi manusia, ekonomi pembangunan, dan isu-isu sosial kemanusiaan.

Riwayat Pekerjaan

  • Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya ke-21

    2020 - now

  • Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika

    Kementerian Luar Negeri RI

    2016

  • 2012 - 2016

  • Duta Besar/Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa.

    2009 - 2012

  • Kepala Biro Administrasi Menlu dan Juru Bicara Kemlu

    2005 - 2007

Riwayat Pendidikan

  • Doktor Honoris Causa

    Birmingham University, Inggris

    2015

  • S3 Durham University, Inggris

    2000

  • S2 dari Birmingham University

    1994

  • S1 Hubungan Internasiona

    Universitas Airlangga

    1981 - 1985

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga