Mimpi Membangun Pemimpin Saleh
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tentunya memiliki korelasi yang kuat terhadap kemajuan suatu bangsa. Unggulnya sebuah SDM dalam menopang pembangunan negara Indonesia tampaknya bukanlah isapan jempol belaka, hal itu terlihat dari program-program pemerintah yang dinahkodai oleh Presiden Joko Widodo yang terus menggaungkan hal tersebut dengan embel-embel “Revolusi Mental”.
Hal tersebutlah yang menjadi motor pendorong seorang Doddy Faishal Humaini untuk mengabdikan diri dalam bidang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Cerminan itu terlihat sejak ia duduk dibangku kuliah, tepatnya di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Airlangga (UNAIR). Keputusan itu bukanlah tanpa alasan, sejak awal ia sudah tertarik dengan ilmu yang berkaitan dengan organisasi, tim, bahkan hingga mengelola bisnis. Dengan semangat itu, tak heran, kini Doddy telah memiliki sejumlah bisnis hingga membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Saya jurusan manajemen dan mengambil konsentrasi manajemen sumber daya manusia. Saya senang mata kuliah tentang manajemen SDM tersebut, hanya saja saat itu saya merasa materi perkuliahannya kurang aplikatif dengan kebutuhan seorang HRD. Sehingga, setelah lulus, saya masih harus banyak belajar lagi tentang manajemen SDM yg lebih aplikatif dengan kebutuhan perusahaan” ujar pria yang akrab disapa Doddy itu.
Tak pernah putus untuk belajar
Selain dalam ranah akademis, ia pun mencari banyak pengalaman dan pembelajaran di berbagai ranah dan kesempatan, salah satunya, organisasi. Saat itu, dirinya aktif dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMAJUR) Manajemen, hingga puncaknya, ia diamanahkan untuk menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNAIR, yang saat ini menjadi BEM FEB UNAIR.
Menurutnya, mencoba peruntungan di ranah non akademik justru memberinya lebih banyak ruang untuk bisa maju dan mengembangkan banyak kemampuan. Kegiatan yang seru dan cenderung tidak monoton, membuat mahasiswa mampu berkarya sesuai dengan minatnya masing-masing. Ia pun sangat senang karena pimpinan universitas dan fakultas saat itu, memberikan dukungan dan kebebasan untuk mahasiswa dalam berkreasi
“Ya, dengan aktif di organisasi, saya mendapatkan banyak pengalaman berorganisasi seperti memimpin rapat, membangun kerjasama tim, public speaking, human relationship dll. Dari sini juga saya mendapatkan jaringan yang lebih luas,” tambahnya
Tak puas sampai disitu, ketika kuliah pun, Doddy mulai bekerja untuk menambah pengalaman serta uang saku dengan menjadi pegawai lepas di beberapa perusahaan. Untuk mengaplikasikan teori ilmu yang didapatkannya didalam kelas, ia dan beberapa teman kuliahnya mendirikan dua bisnis, yaitu dalam bidang Event Organizer dan Konveksi. Dari pengalaman yang ia peroleh semasa kuliah, pasca lulus, Doddy pun mulai bekerja sebagai trainer di beberapa Lembaga pelatihan dan konsultan bisnis serta sempat menjadi General Manager di PT. CELL Indonesia.
Dirikan CARTENZ HRD
Berbekal pengalaman serta ilmu yang dimiliki, ia pun memberanikan diri untuk membangun bisnis yang berfokus pada bidang pelatihan dan konsultan SDM, yakni CARTENZ HRD. Pada awal berdiri, CARTENZ HRD banyak menangani anak-anak sekolah hingga mahasiswa. Dengan berjalannya waktu, kini, perusahaannya telah berkembang dan melayani program pelatihan hingga ke perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional termasuk instansi-instansi pemerintahan, baik daerah maupun pusat.
“kami bisa membangun lokasi training center atau tempat Pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) berbasi outdoor education atau experiential learning di Trawas, Mojokerto seluas 2 hektar yang Bernama LENTERA CAMP TRAWAS,” tambah alumnus Manajemen UNAIR 1999 itu
Selain Lembaga konsultasi dan pelatihan, kini, Doddy dan beberapa temannya pun sedang membangun sekolah setingkat SMA yang diberi nama Sekolah Alam Leader Sholih (SALS) di Trawas, Mojokerto. Tujuan sekolah ini didirikan sesuai dengan namanya, yaitu, keinginannya untuk menghasilkan manusia yang tidak hanya pandai secara akal, namun memiliki jiwa kepemimpinan serta dilandasi dengan keimanan yang kuat. Maka, kelak, ilmu yang dimiliki akan bermanfaat bagi masyarakat dan didukung oleh akhlak yang baik. Sehingga, mereka siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Raih Beragam Sertifikasi
Bagi Doddy, kepuasan menjadi seorang trainer dan konsultan tidak hanya melulu soal uang, melainkan lebih dari itu. Dirinya bangga ketika melihat karyawan mampu bekerja dengan baik dan menunjukan kinerja tinggi (high performing) setelah mendapatkan coaching darinya. Tentunya, hal tersebut akan berujung pada peningkatan produktivitas perusahaan.
“Saya pun bisa memberikan pengembangan kapasitas dan kapabilitas bagi anggota tim saya sehingga mereka menemukan aktualisasi diri dan cita-cita terbaiknya,” ungkap pria kelahiran 43 tahun silam
Selain sebagai trainer, kini Doddy pun aktif dalam beberapa kegiatan, terutama bidang pendidikan dan sosial yang menjadi kesukaannya, seperti Himpunan Provider Outbound Indonesia (HPOI), Asosiasi Trainer Indonesia (ATrI), komunitas Campervan Indonesia (CVI) dan Kemah Keluarga Sakinah. Tak hanya itu, sebagai trainer, kompetensi dirinya pun telah diakui. Bagaimana tidak, sertifikasi sebagai trainer, fasilitator, dan asesor kompetensi telah ia dapatkan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Harapan untuk UNAIR
Menempuh pendidikan magister bidang PSDM, menjadikan diri Doddy menjadi sosok karismatik untuk dimintai solusi di bidang pembangunan manusia. Baginya, UNAIR dengan mottonya, Excellence with Morality, merupakan tujuan utama dari seorang manusia. Dirinya berharap motto itu akan tertanam pada diri setiap Ksatria Airlangga sehingga mereka mampu unggul dalam berbagai hal.
“Tidak sekedar tumpukan teori atau pengetahuan. Moral harus terus ditanamkan terutama kondisi saat ini. Dan membangun moral terbaik hanyalah melalui pendidikan agama (dinnul Islam),” tutupnya
