Anis Byarwati

Menjaga Konsistensi Demi Memperjuangkan Kebenaran dan Berlaku Kontributif

Anis Byarwati merupakan seorang alumnus program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga 

(UNAIR) tahun 2012. Anis, sapaan karibnya, sedari kecil memiliki kebiasaan gemar membaca buku cerita anak dan dongeng. Hal itu membuatnya memiliki perpustakaan pribadi di kamarnya.

Karena memiliki hobi membaca, orangtua, paman, dan bibinya seringkai memberikan ia hadiah berupa buku bacaan. Berkat kegemaran dan ketekunannya membaca itu, Anis tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan kritis. 

“Membaca dapat melatih kepekaan kita pada sekitar. Selain itu,  juga dapat  memberi kita pengetahuan  yang lebih luas, terlebih jika kita mampu menangkap pesan inti dari bacaan kita,” jelas Wanita kelahiran Surabaya, 9 Maret  1967 itu.

Sejak kecil, Anis terlatih memiliki empati dan kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Bermula dari hal itu ia mulai gemar untuk melakukan kebaikan dalam bentuk pengabdian ataupun sejenisnya.

Berkat kepiawaian dan kecerdasannya, kini ia menjadi anggota DPR RI, dosen, akti is dakwah dan pembicara di berbagai forum diskusi, seminar dan kajian. Meskipun sangat sibuk, Anis juga menyalurkan hobinya di bidang tulis-menulis, ia aktif menulis tentang dunia perempuan dan keluarga.

 

Menyelesaikan Disertasi dengan Dramatis

“H-7 ujian disertasi saya harus mengubah  banyak hal, sungguh diluar dugaan. Terlebih kondisi saya saat itu sedang kurang it dan drop, namun berkat keikhlasan dan dukungan keluarga, Alhamdulillah dapat terselesaikan dalam dua hari,” ungkap Anis yang saat ini menjadi anggota komisi XI DPR RI itu.

Menurutnya, selama ia melakukan kebaikan dan tetap berada dalam jalan-Nya, maka Allah akan selalu merestui dan memberinya kemudahan. Anis merasa sangat bersyukur atas berkah dan kemudahan yang diberikan Allah.

Diketahui, disertasinya membahas perihal penemuan Madzhab (School) Ekonomi Islam dan diselesaikannya  dalam kurun waktu enam bulan. Sebenarnya, ia memiliki ketertarikan pada bidang tersebut sudah cukup lama, yakni sejak ia menempuh magister pada tahun 2005.

“Saya sempat tidak percaya bahwa Islam yang saya yakini merupakan an-nizhamun asy-syamil (sistem hidup yang sempurna) dan tidak memiliki sistem ekonomi sendiri, atau ia hanya menjadi bagian dari sistem ekonomi lain,” jelas Anis yang pernah menjabat Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga - Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia tahun 2018.

Berangkat dari hal itulah ia mulai terobsesi untuk melakukan riset mengenai sistem ekonomi islam. Alhasil ia bersama dosennya semasa magister telah berhasil menerbitkan buku berjudul “Jejak Rekam Ekonomi Islami” yang membahas sejarah ekonomi islam sepanjang sejarah kekhalifahan.

Menurutnya, buku hasil karyanya tersebut hingga saat ini menjadi referensi di beberapa almamaternya dalam studi ekonomi islam. Di sela kesibukannya sebagai Anggota DPR RI, Anis senantiasa untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri dan ibu yang baik bagi putraputrinya. Baginya, keluarga merupakan supporting system utama yang membuatnya mampu menjalankan amanahnya di DPR RI dan kampus dengan baik.

 

Karier

Saat ini, Anis merupakan anggota DPR RI komisi  XI periode 2019-2024 yang membidangi ekonomi, keuangan dan perbankan. Ia juga berprofesi sebagai dosen tetap di Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta

“Berbekal ilmu dari studi S3 di UNAIR, terasa sangat membantu dalam menyelesaikan dan menjalankan tugas-tugas saya di DPR maupun kampus,” terang Wisudawan terbaik S3 Sekolah Pascasarjana UNAIR tahun 2012 itu.

Dengan menjadi anggota DPR, ia berkeinginan untuk berkontribusi mewujudkan parlemen yang lebih baik dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari kampus. Baginya, untuk memperbaiki sebuah sistem maka ia juga harus terjun ke dalamnya.

Menurutnya, menjadi anggota DPR berarti harus berhadapan dengan Pemerintah dan membahas persoalan negara secara riil. Tentunya, membutuhkan ketahanan pikiran supaya tetap jernih, dan kompetensi pengetahuan yang cukup agar dapat memberikan masukan-masukan yang kontributif. Kemudian, juga senantiasa menampung aspirasi konstituen.

“Komunikasi kepada konstituen juga harus baik, karena DPR adalah wakil rakyat,” ujar Ketua Majelis Sarjana Ekonomi Islam wilayah DKI Jakarta tahun 20117 itu.

Dibalik kesibukannya, Anis juga aktif di lembaga pemberdayaan masyarakat, membina pemuda, kaum ibu, dan UMKM di wilayah Jakarta Timur. Bagi Anis, selain menjadi dosen dan anggota parlemen, ia  harus tetap dekat dengan masyarakat dengan cara terjun dan memberikan sosialisasi ataupun pembinaan secara langsung.

Pelajaran terpenting yang ia  peroleh selama berkarier adalah untuk terus menjaga konsistensi demi memperjuangkan kebenaran dan berlaku kontributif dalam membangun parlemen yang lebih baik.

“Sebagai manusia, kita harus pandai bersyukur dan berbuat baik selagi masih bernafas. Kebaikan, kesabaran, keikhlasan, dan segala perjuangan yang dilakukan dengan tulus akan menjadi  buah yang manis,” pungkasnya.

Copyright © Universitas Airlangga