Sunarto

Mendirikan Konsultan Pajak Hingga Tebar Beasiswa untuk Mahasiswa

Sunarto merupakan alumnus membanggakan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Kiprahnya di dunia pajak sejak 2003 telah membuatnya berhasil mendirikan konsultan pajak ternama di Indonesia. Tidak cukup sampai disitu, sebagai anak daerah yang beruntung bisa mengenyam bangku perkuliahan, Sunarto juga menaruh harapan lebih tinggi pada dunia pendidikan sehingga memberikan beasiswa untuk mahasiswa di perguruan tinggi.

Keberhasilan Sunarto tentu tidak diperolehnya secara tiba-tiba. Sejak SMA, Sunarto sudah menyukai matematika dan bisnis. Hal ini yang memantapkan hatinya untuk memilih Fakultas Ekonomi UNAIR sebagai pilihan. Dia memilih jurusan akuntansi sebagai jawaban atas kesukaannya dengan matematika dan bisnis.

“Tapi sejujurnya, Setelah lulus SMA saya ingin langsung bekerja saja. Alasannya karena keterbatasan biaya orang tua. Namun alhamdulillah, ada jalan dari Tuhan sehingga saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucap Sunarto.

Nasib baik menghampiri Sunarto. Bekerja sambil kuliah di UNAIR membuat Sunarto juga tertarik mempelajari perpajakan. Menurutnya, antara akuntansi dan perpajakan, keduanya tidak terlepas dari yang namanya hitung-hitungan atau matematika. Uniknya dari kedua hal tersebut ternyata dapat langsung diterapkan di model bisnis apapun. Karena, keduanya tidak bisa dilepaskan dengan laporan keuangan dan pajak.

“Dari situ saya sangat antusias kalau belajar mengenai dua hal tersebut, bagi saya keduanya gampang diterapkan dilapangan atau dengan kata lain sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat nantinya,” terang Sunarto.

Selama belajar di FEB UNAIR, Sunarto mengenang jika kegiatan akademiknya sangatlah menarik. Tidak hanya dituntut untuk menghafalkan teori perkuliahan, melainkan banyak sekali diskusi yang terkadang sampai berdebat panjang. Bagi Sunarto, diskusi semacam itu adalah metode belajar yang paling efektif.

“Satu lagi, Dosen saya Heru Tjaraka adalah orangnya yang kebetulan menjadi pembimbing saya. Beliau sangat pengertian terhadap anak didiknya. Sungguh luar biasa saya pernah diajar beliau,” ucapnya.

Terkait kegiatan non-akademik, Sunarto kurang aktif selama di FEB UNAIR karena harus kuliah dan bekerja. Meskipun tidak aktif, Sunarto menyadari jika organisasi di kampus pasti sangat membantu dalam kehidupan setelah lulus. Hal ini dia buktikan saat Sunarto mewawancarai para pelamar di kantornya. Hampir semua yang memiliki latar belakang organisasi memiliki potensi yang bagus bagi perusahaannya.

 

Menekuni Dunia Pajak

Pada awalnya dia ditempatkan dibagian yang lebih sering mengurusi masalah pelaporan pajak bulanan. Jadi pekerjaannya rutin dan minim tantangan. Prestasinya terbilang biasa-biasa saja seperti kebanyakan pekerja lainnya. Namun diakuinya sangat menyenangkan bekerja sambil belajar. Terlebih dia tidak terlalu memusingkan tantangan bidang kerja lainnya. Sepanjang dia bisa membantu tim lain atau belajar mengenai pekerjaan tersebut, apapun dia kerjakan. 

Setelah cukup lama bekerja sebagai tim pelaporan pajak, pada akhirnya Sunarto bisa pindah ke tim konsultan pajak. Menurutnya pekerjaan menjadi konsultan jauh lebih menantang dan berwarna karena dia merasa itu adalah yang paling cocok untuk dirinya. Sampai karir terakhir di perusahaannya, dia menjabat sebagai Senior Manager di perusahaan PB Taxand. 

Ditanya mengenai kenapa dia memilih menjadi konsultan, Sunarto menjawab bahwa sebenarnya kalau kita lihat dari latar belakang konsultan pajak di Indonesia, rata-rata adalah lulusan akuntansi dan bukan perpajakan. Jadi profesi sebagai konsultan pajak sebenarnya sangat berkaitan dengan jurusan akuntansi. Salah satu pekerjaan sebagai konsultan pajak adalah menganalisa laporan keuangan untuk dilihat dari aspek perpajakannya jadi akuntansi dan pajak itu sangat berkaitan erat. 

“Padahal pada awalnya saya juga tidak tahu apa itu profesi konsultan pajak, namun setelah saya bekerja sebagai konsultan pajak, saya sangat-sangat menikmatinya,” ungkap Sunarto.

Mendirikan Konsultan Pajak Sendiri

Setelah 14 tahun lamanya Sunarto bekerja sebagai konsultan pajak, akhirnya dia resign dan mendirikan konsultan pajak sendiri bersama dengan rekan sekaligus sahabatnya yaitu Nickmozen Kurnia Asali. Sunarto menamainya Artax. Artax adalah perusahaan konsultan pajak yang mempunyai arti seni dalam perpajakan atau hakikat kehidupan dalam kemakmuran. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017 dan saat ini berkantor di Ciputra World Office Tower lantai 27 Jl Mayjend Sungkono 89 Surabaya. 

Artax memiliki slogan happier & better. Pada awal pendiriannya, Artax hanya terdiri dari 7 karyawan namun sekarang bertambah menjadi 30 karyawan. Kata Sunarto, Artax tidak hanya berkecimpung di jasa perpajakan saja, Namun juga mengarah ke jasa akuntansi, manajemen, dan transfer pricing yang akhirnya menambahkan kantor baru di gedung yang sama namun beda lantai yaitu di Ciputra World Office Tower lantai 19.

“Artax juga menaungi bisnis virtual office dan podcast studio yang pertama di Surabaya. Hal ini merupakan wujud kreatifitas tim Artax yang didominasi anak-anak muda atau milenial,” ujarnya.       

Maka tidak heran jika pencapaian terbesar Sunarto adalah mendirikan Artax. Karena dia dapat memiliki kesempatan lebih luas untuk mendorong baik untuk dirinya maupun untuk orang lain untuk lebih bahagia dan lebih baik. Sunarto selalu memimpikan dapat hidup lebih bahagia dan lebih baik seperti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dia yakin bahwa orang-orang yang beruntung adalah yang memiliki kehidupan hari ini lebih baik daripada kehidupan kemarin dan besok lebih baik daripada hari ini.

Sebagai realisasi atas mimpi mulianya, yakni dapat hidup lebih bahagia dan lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain. Sunarto menginisiasi beasiswa Artax Scholarship - 100 Juta untuk lima mahasiswa untuk tahun 2022 dan nantinya program tersebut menjadi program rutin tahunan di Artax. Beliau menyampaikan bahwa itu adalah wujud kontribusinya dalam memajukan pendidikan.

“Awalnya saya pengen buat sekolah akuntansi dan perpajakan, semacam Artax school free of cash. Tapi ternyata itu tidak mudah ya. Jadi sederhana dulu, saya siapkan beasiswa 100 juta untuk lima mahasiswa setiap tahunnya. Kemudian awardee-nya juga kami bekali ilmu baik perpajakan maupun program pengembangan diri secara gratis di Artax,” ujarnya. 

Tidak lupa sebagai alumnus yang membanggakan, Sunarto berharap supaya UNAIR selalu menjadi universitas terdepan dan pelopor dalam bidang pengetahuan serta melahirkan generasi-generasi yang mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas.

“Saya berharap seperti itu karena saya rasa UNAIR memang mampu,” tutupnya.

Riwayat Pekerjaan

  • Chairman

    Artax

    2022 - now

  • Chief Executive Officer

    Artax

    2017 - 2021

  • Konsuntan & Senior Manager

    PB Taxand

    2003 - 2017

Riwayat Pendidikan

  • D3 - Akuntansi

    Politeknik Negeri Malang

  • S1 – Akuntansi

    Universitas Airlangga

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga