Solikin M Juhro

Lima Prinsip Sukses dalam Berkarir

Dr. Solikin M. Juhro, SE., MAE., MA., yang akrab disapa Solikin merupakan Direktur Eksekutif, Kepala Bank Indonesia. Alumni Fakultas Ekonomi jurusan IESP (Ilmu Bank Indonesia Institute, Ekonomi Studi Pembangunan) angkatan 1986 tersebut bertanggung jawab menahkodai pelaksanaan seluruh program pembelajaran dan riset di BI. BI Institute merupakan salah satu dari segelintir Central Bank Corporate University yang memiliki reputasi internasional dengan capaian Corporate Learning Improvement Process (CLIP), Scopus, ISO 9001:2015.

Semasa kuliah, laki-laki kelahiran Surabaya, 10 Oktober 1967 pernah mengikuti organisasi Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi. Selain itu, Solikin juga sempat menjabat sebagai wakil ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak Bola dan juga ketua Himpunan Mahasiswa IESP sampai menjelang lulus. Menurut Solikin, menjadi mahasiswa merupakan masa-masa Dimana seseorang mulai menjalani hidup mandiri. Setelah sebelumnya di jenjang sekolah masih ada bayang-bayang keluarga namun Ketika

menjadi mahasiswa benar-benar bisa mandiri. Dalam jenjang itu, lanjutnya, seseorang memiliki kebebasan berpikir intelek untuk mematangkan diri karena punya peer dan pemikiran yang sama.

“Jadi saya merasa betul-betul menghayati peran sebagai mahasiswa saat kuliah yang membuat diri lebih matang dalam konteks pribadi maupun anggota kelompok,” sambungnya.

Solikin melanjutkan, saat menjadi mahasiswa dirinya bisa memperdalam keilmuan secara balance. Tidak hanya belajar hard skill atau keilmuan saja, tetapi juga soft skill. Dengan berorganisasi ia bisa berpikir strategis, menggalang komitmen, serta memberikan manfaat yang lebih besar untuk lingkungan sekitar.

Ayah dua anak tersebut menceritakan pernah terpilih sebagai mahasiswa terbaik di FE serta termasuk tiga besar lulusan terbaik UNAIR. Ia juga sempat mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Prestasi yang lainnya yang tak kalah membanggakan ialah menjadi penerima beasiswa Supersemar selama 2 tahun dan konsorsium Pertamina 2 tahun.

Dalam memperoleh prestasi, Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) itu berpedoman no pain no gain, jer Basuki mawa beya. Seseorang tidak akan mencapai kebaikan atau kemuliaan jika tidak bekerja keras. Namun semua itu, tambahnya, harus dilandasi dengan niat yang tulus dan usahakan berikan yang terbaik.

Solikin menjelaskan hard skill serta soft skill yang didapat semasa kuliah membuat dirinya jadi lebih siap dan lebih matang. Menurutnya, pintar dalam hal ilmu yang didapat di kelas memang membuat seseorang lebih percaya diri. Namun, itu tidak menjamin kesuksesan atau performa yang terbaik semasa kerja karena hanya sebagian ilmu saja yang bisa applicable.

”Orang pintar pada level tertentu dia exhausted karena dia basic-nya cuma hard skill saja, tapi kalau kita memiliki pengalaman berorganisasi yang mematangkan diri kita dampaknya dalam karir pekerjaan lebih longlasting,” jelasnya.

Perjalanan Karir

Tidak langsung bekerja di BI, Solikin menceritakan bahwa dirinya terlebih dahulu menjadi staf pengajar di FEB Ubaya selama setahun.

Hal tersebut dikarenakan jiwa mengajarnya sangat kuat sehingga ia ingin belajar serta menularkan ilmu kepada yang lain. Namun Ketika itu Solikin sudah melamar di BI dan dipanggil setelah mengajar setahun.

Menurutnya dalam perjalanan karir itu tentu ada suka duka dan berbagai tantangan. Namun ia niatkan kerja sebagian dari ibadah, yang membuat dirinya dapat menjalani serta melawan tantangan yang ada.

”Kemudian tentunya do the best dan aiming high jangan minimalis,” sambungnya.

Prinsip Berkarir

Dalam meniti karir, Solikin memiliki berbagai prinsip di antaranya ialah niat dan komitmen. Selain itu kedua do the best dan yang ketiga aiming high untuk meningkatkan potensi dalam konteks value.

“Jadi saya lebih berpikir pintar yang utama, value-nya yang profesionalitas dan berintegritas,” jelasnya.

Solikin melanjutkan, ia merasa senang jika value yang ada padadirinya meningkat. Dengan  begitu gelar atau jabatan akan otomatis meningkat juga.

Prinsip yang keempat bagi dirinya ialah banyak sharing karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Dan semua itu ditutup dengan ikhlas dan berprasangka baik dengan kehendak Allah.

“Jadi yang pertama dimulai dengan niat, kemudian prinsip kedua sampai keempat merupakan konteks ikhtiar manusia nah yang terakhir dibalikkan lagi tawakkal kepada Allah,” terangnya. Lima prinsip tersebutlah yang selalu ia pegang sehingga adanya pasang surut dalam berkarir tidak menjadi masalah. Hal itulah yang juga membangun kapabilitas, kematangan, kepemimpinan, dan kesiapan tantangan yang lebih besar secara otomatis.

“Jika hasilnya seperti ini tentunya semua atas ridho Allah swt,” tambahnya.

Kepada mahasiswa, Solikin berpesan untuk memiliki lima prinsip tersebut. Tentunya dengan menguatkan komitmen benar-benar ingin menempuh ilmu yang baik, harus punya cita-cita yang tinggi,melakukan yang terbaik, kemudian banyak berinteraksi, dan tawakal.

“Ke depan kita akan menghadapi transformasi digital yang besar Dimana era ke depan semakin kompleks, semakin berat, dan semakin menantang. Jadi mahasiswa harus menyiapkan bekal untuk ke sana,” tambahnya.

Tidak cukup bekal ilmu di kelas saja, lanjut Solikin, tapi juga memperkaya dengan skill yang lain. Knowledge, skill, dan attitude merupakan hal yang harus dikembangkan secara paralel. Sebaiknya mahasiswa harus tahu, banyak dan serta menjalankan tiga hal tersebut bersama-sama.

“Kembangkan kemampuan kita secara lengkap, ilmu duniawi juga akhirat juga. Amunisi kita juga harus lengkap karena masalah ke depan akan semakin lengkap,” tuturnya. 

Mengenai harapannya untuk UNAIR, UNAIR harus menjadi leading university. Menjadi leading di berbagai aspek dengan menyiapkan ilmu-ilmu untuk masa depan. Dan tentunya harus diwujudkan dengan sama-sama atau kontribusi yang katalistik terutama didukung alumnialumninya.

“Intinya alumni menjadi motor atau suprastruktur,” tutupnya

Riwayat Pekerjaan

  • Asisten Gubernur Bank Indonesia

    Bank Indonesia

  • Direktur Eksekutif

    Bank Indonesia

  • Anggota Dewan Editor Bulletin of Monetary Economics and Banking

Riwayat Pendidikan

  • Doktoral Ekonomi

    Universitas Indonesia

  • Master Ekonomi

    University of Maryland

  • Master Applied Economics

    University of Michigan

  • Sarjana Ekonomi

    Universitas Airlangga

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga