Kartika Hidayati

Lamongan Harus Jadi Barometer Jawa Timur

Sebagai mahasiswa Unair, Dra. Hj. Kartika Hidayati, M.M.  memulai dari pendidikan S2 di jurusan Management tahun 2000 lalu. Kendati demikian, wanita cantik yang kini menjabat sebagai wakil Bupati Lamongan periode 2016 – 2021 itu mengaku sudah lama mengenal kampus dengan logo Airlangga menunggang Garuda Yekso itu. Tepatnya saat menjadi mahasiswi S1 Institute Agama Islam Negeri (IAIN) tahun 1990 lalu.

Kala itu wanita kelahiran 16 Mei 1967 itu aktif berinterasksi dengan mahasiswa Unair di masjid. Sebagai aktivis, Tika-demikian panggilan akrabnya—yang pernah menjadi ketua Pengurus Wilayah IPPNU Jatim tahun 1986-1988 antusias menjalin hubungan dengan berbagai mahaisswa dari kampus kenamaan. Salah satunya Unair.

Tingginya intensitas pertemuan di masjid Unair menjadikan mahasiswi jururan Aqidah filsafat tahun 1990 bertekad melanjutkan pendidikan S2.

Benar saja, di tahun 2013, ibu tiga anak itu pun membuktikan tekadnya. Sekretaris PC Fatayat NU Lamongan itu menempuh pendidikan S2 di Unair dengan mengambil jurusan Hukum dan Pembangunan. Padahal, sebelumnya, ia telah mengantongi gelar S2 dari ABI Surabaya jurusan Management di tahun 2000.

‘’Meski sebagai mahasiwa S1 kuliah di perguruan tinggi lain, saya sudah merasa inhome di Unair. Maklumlah, keseringan rapat di masjid sih,’’ kata Tika seraya tertawa lepas mengingat aktivitasnya sebagai mahasiwa di luar kampus.

Wisuda Bersama Sang Putri

Ada peristiwa menarik yang membuatnya harus tertawa sendiri. Ketika lulus dan menjadi wisudawan S2, anak sulungnya Wilda Khairin Najwa yang juga diwisuda pada hari yang sama. Anak gadisnya diwisuda sebagai lulusan S1 Ilmu Komunikasi FISIP Unair.

‘’Ibu dan anak diwisuda bareng-bareng, di kampus yang sama hahahaha,’’ kenang pejabat yang sebelumnya dikenal sebagai kontaktor tangguh seraya tergelak mengingat peristiwa yang dianggapnya lucu itu.

Bagi keluarganya, Unair merupakan Perguruan Tinggi terbaik dengan kualitas lulusan terbaik pula. Betapa tidak, sebagai mahasiswa, tidak ada yang bisa kuliah sambil ‘’main-main’’.

Hal itu dibuktikan sampai hal terkecil. Misalkan masalah absen. Tidak ada satupun mahasiwa yang bisa Titip Absen (TA). Tak terkecuali pejabat, pengusaha maupun anak orang kaya dan terpandang di negeri ini sekalipun.

Hanya gara-gara absen, Tika pernah harus mengulang mata pelajaran karena dianggap absesnsinya kurang dari standar yang ditentukan. Padahal, saat itu dirinya sudah jadi politisi cukup populer di DPRD prov. Jatim mewakili Dapil X dari Kabupaten Lamongan dan Gresik ‘’Benar-benar bangga jadi bagian Unair. Kebangaan itulah yang menjadikan dua dari tiga anak saya mengikuti kuliah di Unair,’’ tambah istri Ali Hafidzi pengusaha kenamaan itu.

Meski sederet gelar sudah disandang, Tika seolah tak pernah puas dengan ilmu yang diperolehnya. Kini, ketua Muslimat NU Lamongan itu masih melanjutkan studi Ekonomi Islam pada program S3 di perguruan yang sama. Bersamaan dengan itu pula, sulungya Wilda Khairin Najwa menepuh Magistger Manejemen (S2). Sedangkan putra ke duanya, Eky Zulfikar Mohammad duduk di semester akhir pada Fakultas Kedokteran Unair.

Hanya bungsunya, Muhammad Isma Lazuardi yang sengaja memilih perguruan tinggi lain karena keinginaannya menjadi enterpreneur mengikuti jejak ayahnya.

Anggota DPRD Jatim Tiga periode

Sebagai aktivis sejak remaja, mau tak mau Tika berdekatan dengan politik dan kekuasaan. Inilah yang menjadikannya terjun ke dunia yang membawanya menjadi anggota DPRD Jawa Timur selama 3 periode. Tepatnya mulai tahun 2004 melalui PKB.

Satu keinginan yang hendak diwujudkan saat ini. Menjadikan kabupaten Lamongan sebagai daerah yang jadi perhitungan nasional. Betapa tidak, kabupaten yang berbatasan dengan kabupaten Gresik di bagian Timur, bagian Selatan terhimpitan dengan Kabupaten Mojokerto dan Jombang serta barat dengan kabupten Tuban dan Bojonegoro memiliki potensi luar biasa di segala bidang. Mulai dari hasil pertanian, perikanan, kelautan, alam, wisata hingga pendidikan sangat besar. ‘’Semua yang ada di Lamongan bisa dijadikan komoditas. Di semua lini, bahkan’’, tegas mantan anggota Dewan Syuro PKB Jawa Timur itu.

Karena itu jika bisa diwujudkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak hanya dari pajak yang dipungut dari masyarakat belaka. Lebih dari itu, Kartika memiliki program, jika semua kekayaan yang ada di bumi kota kelahirannya dikelola dengan baik dan diback up secara profesional, akan membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah juga ikutan meningkat signifikan.

‘’Saya sangat bangga dan bahagia jika bisa melihat rakyat Lamongan bisa selalu tersenyum dan bahagia’’, tuturnya mengurai sejumlah program ekonomi kerakyatan yang sudah dirancang dan diprogram secara matang.

Begitupun, katanya lebih lanjut, dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa bekerja secara maksimal tanpa tekanan. Melalui layanan dengan hati pada masyarakatnya.

Menggalang Kekuatan Anak Muda

Ke depan, menurutnya Lamongan harus lebih cantik dan molek. Tidak boleh lagi ada disparitas antara kota dan desa. Begitu juga antara daerah Utara dan Selatan. Mengingat seluruh penjuru kota Tahu Campur itu memiliki potensi dan karakteristik berbeda-beda. Mulai dari Lamongan bagian Utara, Selatan, Timur hingga Barat.

Program lainnya, Kartika juga berkeinginan menggalang kekuatan anak-anak muda untuk ikut membangun Lamongan dengan caranya sendiri. Membangun dengan cara kekinian ala anak muda zaman now.

‘’Lamongan itu ke depannya milik anak muda. Makanya, sejak kini harus dilibatkan dalam membangunnya secara proaktif’’, katanya. Yang suka de­ngan wisata, katanya lebih lanjut harus dilibatkan ikut mengurus objek wisata yang ada. Misalkan melalui internet yang sekarang tengah digandrungi tidak saja para remaja, tetapi juga anak-anak.

Untuk itu, Kartika yang juga ketua IKA UA Cabang Lamongan berharap alumni Unair ikut memback-up dan memberikan support agar Lamongan benar-benar bisa diwujudkan jadi barometer Jawa Timur dari sisi akademisi.

Riwayat Pekerjaan

  • Wakil Bupati Lamongan ke-3

    2016 - 2021

  • Anggota DPRD Prov. Jatim dari PKB (2008-2009, 2009-2014, 2014-2015)

Riwayat Pendidikan

  • S3 Studi Ekonomi Islam

    Universitas Airlangga

  • S2 Jurusan Hukum dan Pembangunan

    Universitas Airlangga

    2013

  • S2 Jurusan Menegement

    STIE ABI Surabaya

    200

  • S1 jurusan Aqidah Filsafat

    UIN Sunan Ampel Surabaya

    1990

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga