Nita Setyawati

Dari Penjaga Ayam Hingga Inisiator Desa Wisata Tingkat Nasional

“Impian terbesar saya adalah memberikan dampak positif yang besar dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar”

Tumbuh dari keluarga sederhana, seorang alumnus bernama Nita Setyawati, S.KM., bersyukur memiliki orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan. Meskipun keduanya hanya lulusan SD, namun orang tua Nita selalu mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan meskipun di tengah keterbatasan. Semangat inilah yang akhirnya tertanam dalam hatinya untuk menjadi sumber kekuatan dalam menjalani hidup. 

Pada saat masih SD, Nita kecil adalah pribadi yang penakut dan pemalu. Meskipun begitu, dirinya sudah diberi tanggung jawab untuk membantu ekonomi keluarga. Disaat teman seusianya bisa mengaji di TPQ, Nita justru dipasrahi untuk menjaga ternak ayam milik keluarganya.

“Sementara teman-teman sebaya mengikuti kegiatan ngaji di TPQ, saya lebih memilih berada bersama ayam-ayam yang saya rawat. Kondisi ini menimbulkan saya mendapat teguran dari ustadz dan ejekan dari teman-teman yang membuat saya makin takut dan malu, tetapi ternyata peristiwa itu menjadi titik balik saya untuk mendorong keinginan saya kepada orang tua bahwa saya ingin melanjutkan pendidikan ke pesantren setelah lulus SD,” ungkapnya.

Pendidikan di pondok pesantren membawa perubahan besar dalam kehidupan Nita. Di sana tidak hanya mendalami pelajaran agama, tetapi juga digembleng untuk memelajari pendidikan umum yang dibuktikan dengan mengikuti berbagai ajang lomba dan olimpiade seperti Matematika, Fisika, dan Kimia saat Tsanawiyah dan Aliyah. Dan ilmu di pondok yang menurutnya tak kalah penting adalah pondok mengajari anak didik untuk mengasah kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan kerjasama di lingkungan masyarakat. 

Sempat Gagal Masuk UNAIR

Semasa di pondok, Nita memiliki impian yang kuat untuk bisa kuliah di perguruan tinggi ternama di Indonesia, dipikirannya saat itu hanyalah Universitas Airlangga. Dalam semangat untuk mewujudkan impian tersebut, Nita mencoba mengikuti tes beasiswa santri, dengan harapan dapat melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga lewat jalur santri. Namun, perjalanannya tidaklah mulus, dia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak lolos dalam tes tersebut. 

Tidak menyerah, Nita kembali mencoba melalui jalur lain, yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Di percobaannya kali ini dia lebih realistis dengan memilih memilih Fakultas Kesehatan Masyarakat yang meskipun persaingannya ketat, tetapi dia lebih percaya diri dan merasa cocok dengan jurusannya. Hasilnya dia berhasil diterima di kampus dan jurusan dan kampus favoritnya, FKM UNAIR.

“Saat di pondok, mayoritas teman-teman di pondok memilih melanjutkan kuliah di IAIN namun saya justru memilih UNAIR karena itu kampus impian saya,” ungkapnya.

Selama kuliah di FKM UNAIR, Nita sangat aktif berkegiatan baik akademik maupun non akademik. Nita pernah berpartisipasi dalam ajang mahasiswa berprestasi dan berhasil meraih juara 3 Mahasiswa Berprestasi tingkat FKM. 

Selain itu, Nita juga mengejar prestasi di bidang kompetisi karya tulis ilmiah dan business plan. Hasil dari usaha kerasnya tercermin dalam pencapaian sebagai finalis dalam beberapa kompetisi karya tulis ilmiah, termasuk kompetisi yang diadakan oleh DIKTI dan beberapa universitas diantaranya; Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Padang, hingga Universitas Bakrie.

“Kegigihan saya dalam mengejar prestasi akademik dan berkompetisi dalam berbagai ajang karya tulis ilmiah dan business plan adalah bukti nyata dari semangat saya dalam meraih ilmu dan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan,” tuturnya. 

Perjuangan Setelah Lulus

Setelah lulus dari FKM UNAIR, Nita mengambil langkah berani dengan mendirikan bisnis persewaan gaun pengantin di Surabaya. Melalui bisnis ini, Nita meraih pengalaman berharga dalam dunia wirausaha. Kemudian Nita melanjutkan karirnya di dunia konstruksi dengan bekerja sebagai document controller konsultan konstruksi di Jawa Timur dan Jabodetabek.

Setelah merasa cukup pengalaman, Nita melanjutkan karir yang sesuai keilmuannya di dunia Kesehatan masyarakat, yakni berkarir di BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan sektor pelayanan publik.

“Disinilah saya bisa mengaplikasikan pengetahuannya dalam bidang kesehatan masyarakat untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat lebih luas,” terangnya.

Selain fokus pada karir, Nita juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Nita memainkan peran penting sebagai rektor di RV University, sebuah platform edukasi yang terletak di Triyana Resort Carangsari, Badung, Bali. Nita juga menjadi Ketua Pengelola Desa Wisata Besani dan mengikutsertakan desa tersebut dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia. 

Pengakuan atas upaya yang Nita lakukan akhirnya membuahkan hasil ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengunjungi Desa Wisata Besani Kabupaten Batang yang masuk 75 desa wisata terbaik di Indonesia.

Berprestasi Dalam Mengembangkan Desa Wisata

Pada tahun 2021, Nita berhasil mengangkat nama Desa Wisata Carangsari Badung Bali. Desa tersebut terpilih sebagai salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia serta meraih juara 1 dalam konten kreatif adalah bukti dari kerja keras dan dedikasi kebangkitan saya dari keterpurukan. 

Tidak hanya itu, tahun 2023 Nita membawa prestasi baru lagi ketika dia berhasil mengusung Desa Wisata Carangsari Besani Batang dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia dan berhasil meraih posisi 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia. 

“Bahkan, penghargaan ini telah mendapatkan perhatian dari Mas Menteri (Kemenparekraf) Bpk Sandiaga Uno untuk datang ke Kabupaten Batang untuk pertama kalinya. Itu merupakan sebuah prestasi luar biasa bagi saya dan warga,” ungkapnya.

Selain itu, secara individu Nita juga terpilih dalam ajang Indonesia Destination Leadership Program yang digagas oleh Kemenparekraf Republik Indonesia. Secara tidak langsung, itu merupakan pengakuan atas dedikasi Nita dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Pengalaman ini memberikan kesempatan untuk berkontribusi secara lebih luas dalam industri pariwisata, menggabungkan pengalaman dan visinya dalam mewujudkan potensi pariwisata Indonesia.

Harapan dan Impian

Nita ingin terus berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, khususnya melalui pengelolaan desa wisata. Nita bermimpi untuk membantu lebih banyak desa wisata berkembang, memberdayakan masyarakat lokal, dan menjaga kelestarian alam serta budaya. 

Selanjutnya, Nita ingin terus berinovasi dan menciptakan solusi yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Dalam perjalanan ini, Nita berharap bisa terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, membangun jejaring yang kuat, dan menginspirasi orang lain untuk juga berkontribusi pada kemajuan masyarakat dan bangsa.

“Pada intinya, impian terbesar saya adalah memberikan dampak positif yang lebih besar dan berkelanjutan, tidak hanya bagi diri saya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar saya. Saya ingin menjadi bagian dari perubahan yang mengarah pada kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik,” tutupnya.

Riwayat Pekerjaan

  • Staf Komunikasi dan Kesekretariatan

    BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan

  • Rektor

    RV University Triyana Resort Carangsari Badung Bali

  • Ketua Pengelola

    Desa Wisata Besani Batang Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan

  • S1 – Kesehatan Masyarakat

    Universitas Airlangga

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga