Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAIR Sabet Tiga Juara di Kompetisi Taekwondo

30 Dec 2022

UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP UNAIR) terus menorehkan prestasi. Kali ini, salah seorang mahasiswanya meraih tiga prestasi di bidang olahraga Taekwondo pada tahun 2022. Mahasiswa tersebut bernama Raymond Arya Krisna Kalalo yang berasal dari program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR. Raymond meraih prestasi Juara Satu di Senior Male Individual Recognized Poomsae Kejurprov Taekwondo Jawa Timur Antar Pelajar 2022 dan Senior Pair Recognized Poomsae Kejurprov Taekwondo Jawa Timur Antar Pelajar 2022. Selain itu, ia juga berhasil meraih Juara Tiga Senior Male Individual Freestyle Poomsae Kejurnas Taekwondo Indonesia Cadet-Junior-Senior 2022.

Raymond menyampaikan perasaannya meraih predikat juara tersebut dalam kesempatan wawancara dengan UNAIR NEWS pada Kamis (29/12/2022). Baginya, predikat juara tidak lagi menjadi orientasi hasil dalam berkompetisi, terutama dalam perhelatan tingkat provinsi. 

“Untuk hasil pencapaian saya di Kejurprov, jujur aja biasa aja sih, Mas. Apalagi pengalaman saya mewakili tim provinsi udah cukup lama, terus juga sudah dua kali pernah masuk ke pelatnas. Jadi, saya tidak begitu memandang pencapaian juara, menang atau kalah, saya syukuri apapun hasilnya di event kemarin. Namun, mungkin bakal beda lagi nanti kalo event-nya seperti Porprov, PON, atau Sea Games,” jelas Raymond.

Raymond juga menjelaskan bahwa dibandingkan hasilnya, proses dalam mencapai predikat juara tersebut yang lebih menarik. Hal itu karena persiapan menuju Kejurnas tersebut benar-benar menguji kemampuannya. Apalagi, itu adalah kali pertamanya mengikuti kelas freestyle.

“Soalnya ini pertama kali saya turun di kelas freestyle di Kejurnas resmi. Apalagi, persiapan saya juga memang lebih mandiri karena program latihan saya paling beda sendiri di antara rekan tim. Dua minggu pertama Puslatda, saya latihan di Sidoarjo. Lalu, satu setengah minggu di Surabaya. Terakhir, sisanya di Pamekasan, Madura,” Jelas Raymond.

Selain itu, Raymond juga menyatakan bahwa bertanding sambil kuliah juga menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, kejuaran tersebut diselenggarakan bertepatan dengan waktu diselenggarakannya ujian akhir semester (UAS) di kampus.

“Tantangan keduanya itu bentrok sama kuliah. Walaupun sudah ada dispensasi, tanggungan UAS tetep harus saya selesaikan tepat waktu. Berbeda dengan eventevent sebelumnya, saya bisa minta keringanan deadline. Namun, kebanyakan UAS berkelompok sekarang sehingga deadline-nya seperti biasa. Sampai-sampai, saya harus minta izin ke pelatih biar diperbolehkan begadang untuk mencicil menyelesaikan UAS,” jelas Raymond.

Lebih lagi ketika mendekati masa tanding yang bentrok dengan jadwal pengumpulan UAS. Di situ, Raymond benar-benar harus membagi pikirannya antara lomba dan kewajibannya di kampus.

“Lebih berat pada saat deadline UAS saya bentrok ketika saya udah di Banten untuk tanding. Di situ, bukannya kepikiran sama pertandingan, tapi saya malah memikirkan soal UAS. Sampai-sampai, saya duduk di di tribun sembari memakai laptop untuk mengerjakan UAS. Ketika ada teman yang main, laptopnya saya tutup bantu dukung, setelah itu balik lagi ke laptop,” kenang Raymond.

Pada akhir, Raymond menyampaikan pesan dan harapannya bagi Universitas Airlangga. Ia berharap agar lebih banyak lagi lahir prestasi olahraga dari Universitas Airlangga. “Semoga atlet yang juga mahasiswa UNAIR dari cabang olahraga apa pun bisa mendapatkan perhatian dan dukungan lebih dari kampus. Hal itu karena banyak yang harus kita korbankan demi mendapatkan waktu luang demi prestasi di bidang olahraga,” tutup Raymond.

Penulis: Fredrick Binsar Gamaliel M

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: https://unair.ac.id/mahasiswa-ilmu-komunikasi-unair-sabet-tiga-juara-di-kompetisi-taekwondo/

Copyright © Universitas Airlangga