Aris Winarno

Bentuk Karakter Melalui Organisasi Kemahasiswaan

Nama philips sudah lama dikenal masyarakat. sebab, perusahaan itu memang salah satu pabrik elektronik tua di indonesia. ternyata, salah seorang pimpinan perusahaan itu alumnus FMipa unair, aris Winarno. Dia menjabat sebagai HR director.

Sebelum masuk philips, aris bekerja di area logistic pt asahimas Flat Glass Factory di taman, sidoarjo, sekitar dua tahun. setelah itu baru dia masuk philips pada 1992. Dia menapaki jenjang karir dari area supply chain, it, dan quality management system. Dari posisi supervisor, kemudian naik ke beberapa jenjang manajerial di area yang sama. aris juga pernah mendapat tugas regional, berupa proyek jangka pendek (6 bulan), maupun jangka panjang (sekitar 2 tahun). setelah itu dia ditempatkan di bagian human resource management sampai saat ini.

Ditempatkan di mana saja tidak masalah bagi aris. prinsipnya adalah bekerja dengan hati, jujur, dan berdedikasi. Dia akan memberikan yang terbaik di area tanggung jawabnya maupun di luar selama bernilai bagi kebaikan perusahaan. Dia juga selalu terbuka terhadap masukan demi perbaikan diri.

Tidak Ada Yang Mustahil

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, aris menilai saat ini persoalan mendesak yang harus segera ditangani adalah mengembalikan akhlak luhur bangsa. sebab, semua bangsa maju bisa bertahan jika nilai kebangsaannya terjaga dengan baik Selain itu, negara ini perlu mempercepat pembangunan fisik, ekonomi, dan teknologi. Selama kuliah di unair, hal terbesar yang didapatkan aris adalah mengasah kemampuan belajar (learning skill). Hal itu sangat berguna kala dia dihadapkan pada permasalahan atau tantangan baru. 

Aris juga merasa mendapatkan pembentukan watak yang baik melalui berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Misalnya, melalui senat mahasiswa dan himpunan jurusan. aktivitas itu secara tidak langsung mampu memupuk jiwa kepemimpinan dan manajerialnya. Tentang target besar unair untuk masuk dalam 500 perguruan tinggi dunia, bukan hal yang mustahil. tidak ada yang tidak mungkin dicapai selama punya keyakinan dan kerja keras. Tak ada salahnya mengaca pada perguruan tinggi lain yang lebih maju. selain itu, unair perlu mengoptimalkan sumbangan pikiran dan kontribusi alumni. Aris mengaku tak banyak berinteraksi dengan unair lagi. Meski begitu, dia berharap gaung almamaternya itu bisa lebih terdengar di kancah nasional. unair harus lebih berkontribusi dalam pembangunan, ilmu, dan teknologi terapan yang diperlukan bangsa. untuk kepentingan ini alumni punya kompetensi sesuai bidang masing-masing. (*)

Copyright © Universitas Airlangga