Berawal dari Kedokteran Hewan hingga Menjadi Peneliti Utama KKP
Dr. drh. Angela Mariana Lusiastuti, M.Si., alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga tahun 1986, yang kini tengah menjabat sebagai Peneliti Utama di Kementerian
Alumni asli kelahiran Surabaya tahun 1961 tersebut, sempat menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Perikanan & Kelautan UNAIR hingga tahun 2007. Kemudian, melanjutkan karir di dunia perikanan bersama KKP.
Menurutnya, titik awal yang paling berkesan sekaligus menjadi pintu utamanya dalam mengawali karir di dunia perikanan yaitu, saat dirinya ditugaskan menjadi Ketua Kelompok Peneliti Kesehatan Ikan pada tahun 2011.
“Disitu saya merasa ini tugas berat yang diberikan kepada saya, karena saya harus bertanggungjawab dengan harus membawa kelompok ini untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.” Ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berkewajiban untuk membimbing serta membina Peneliti-2 muda dibawahnya untuk menjadi peneliti yang handal, rendah hati dan melayani masyarakat dengan karya-karya hasil penelitian.
Sebagai wanita karir, ia tidak pernah berpikir bahwa berkecimpung sebagai peneliti di dunia perikanan merupakan target karirnya, bahkan sempat menjadi dosen pun ia tidak pernah terpikirkan.
“Yang terpenting mendapat pekerjaan, dan saya bekerja dengan passion, bekerja dengan senang hati dan rela berkorban untuk mencapai suatu tujuan baik, dan tidak terlalu memikirkan untung- rugi,” imbuhnya.
Banyaknya Prestasi
Hingga November 2019, Kepala Instalasi Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Ikan BPPBAT (Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan) tersebut telah mencatat sebanyak 148 publikasi ilmiah, dimana sebagian besar penelitiannya bergerak di bidang patologi dan toksikologi.
Bahkan, berkat banyaknya penelitian yang pernah dilakukan, ia turut berpartisipasi dalam penemuan vaksin baru di bidangnya, antara lain Vaksin Streptovac dan Vaksin Hydrovac, yang dipayungi dasar hukum SK MenKP No. 34 & 35/Kepmen-KP/2014.
Selain itu, Angela Mariana Lusiastuti juga aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah, hingga ia mencatat pernah 12x keikutsertaan dalam training, 35x keikutsertaan dalam seminar, 21x keikutsertaan dalam organisasi/kepanitiaan, 20x sebagai narasumber, 8x sebagai pendaftar Hak Kekayaan Intelektual (HKI), 10x memperolah National Recognition, 6x menerbitkan buku di IPB PRESS, dan hingga November 2019 tercatat sebanyak 41 mahasiswa dari 4 kampus berbeda mulai jenjang S1 hingga S3 pernah dibimbingnya.
Dengan berbagai keaktifan dan sepak terjangnya di dunia peneliti atau rekayasa tersebut, tak heran jika ia pernah beberapa kali mendapatkan penghargaan. Selama karirnya, ia mencatat telah 8x mendapatkan penghargaan. Antara lain, Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden Republik Indonesia, dan yang terbaru yakni Penghargaan Adi Bakti Mina Bahari, Juara I Hasil penelitian Terbaik Bidang Kelautan dan Perikanan, yang diberikan di Jakarta pada Desember 2015.
Menurutnya, ia sama sekali tidak berambisi dalam mendapatkan semua hal tersebut. Visinya hanya satu, yaitu memberikan yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Niat saya melayani, memberikan yang terbaik untuk masyarakat, sehingga saya dapat memberikan kepuasaan tersendiri terhadap diri saya, karena dapat membahagiakan orang lain.” Ungkapnya.
Masa Perkuliahan
Peneliti yang sempat mengeyam pendidikan di Justus Liebig University-Jerman tersebut, turut menceritakan pengalaman semasa kuliahnya di Universitas Airlangga.
Menurutnya, ia sangat bersyukur telah menempuh kuliah S1 di FKH UNAIR. Karena disana merupakan lingkungan yang menyenangkan, hingga ia menemukan teman belajar yang kompak dan mampu mendukung tujuan utamanya berkuliah.
“Disana saya menemukan kawan yang bisa saling mendukung, meskipun dengan berbagai latar belakang, Agama, tingkat sosial, dan ras yang berbeda, namun hal itu tak menghalangi kami dalam belajar untuk menuntut ilmu,” jelasnya .
Sebagai alumni Universitas Airlangga lebih tepatnya Fakultas Kedoteran Hewan, ia berpesan kepada para Kstaria Airlangga, bahwa janganlah menjadi mahasiswa dan lulusan yang ambisius, karena jika tidak tercapai ambisi tersebut, maka akan muncul penyesalan.
“Cintailah bidangmu sepenuh hati, sehingga kamu dapat bekerja dengan passion, tidak merasa capek karena senang menjalaninya, dan pasti rejeki akan segera menyusul,” pungkasnya.