Arek Suroboyo Sukses Jalani Bisnis di Luar Negeri
drh. Fakar Fariz adalah Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2007. Sebelumnya ia juga mengenyam pendidikan Diploma 3 di FKH Unair dan lulus tahun 2003. Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Hewan, beliau meneruskan pendidikan Profesi Dokter Hewan pada almamater yang sama dan lulus tahun 2008. Pria kelahiran Surabaya 38 tahun yang lalu tersebut termotivasi untuk menjadi dokter hewan karena latar belakang dari keluarganya. Kakeknya memiliki peternakan ayam di kampung, dan dua pamannya yang juga seorang dokter hewan adalah yang memotivasi dirinya untuk kuliah di jurusan kedokteran hewan.
Semasa kuliah, Fakar tidak hanya membatasi diri untuk aktifitas belajar di dalam kelas saja akan tetapi dirinya juga banyak mengikuti berbagai kegiatan ekstra kampus. Salah satu kegiatan ekstra yang menjadi kegemarannya adalah melakukan pengamatan burung di alam liar bersama teman-teman satu komunitas di FKH. Ia beberapa kali mengikuti ajang perlombaan pengamatan burung dan sering mendapatkan juara. Dirinya juga pernah ditunjuk menjadi ketua proyek survey untuk mengamati semua jenis burung berkicau yang ada di Indonesia oleh Birdlife Indonesia yang bekerjasama dengan Oxford University dengan gaji cukup besar saat itu.
Aktif Menulis di Koran
Selama menjadi mahasiswa, Fakar juga aktif menjadi korespondensi pada Majalah Poultry Indonesia untuk wilayah Surabaya dari tahun 2003-2008 Ia bahkan secara khusus pernah diundang oleh Jawa Pos karena tertarik dengan tulisannya yang berjudul “Kekayaan Tersembunyi di Surabaya” dimana ia banyak menulis tentang burung- burung liar yang ada di Surabaya. Pada saat itu, ia merasa sangat bangga sekali karena tulisannya berhasil dimuat oleh Koran Radar Surabaya satu halaman penuh. Selain itu ia juga berkesempatan untuk melakukan exchange student program ke Malaysia selama satu bulan untuk belajar tentang kedokteran hewan berkat keaktifannya menulis dan menjadi korespondensi tersebut.
Memutuskan Berkarir di Luar Negeri
Setelah lulus pada tahun 2008, Fakar melamar pekerjaan di beberapa perusahaan. Satu diantaranya adalah perusahaan yang berada di Malaysia. Tidak disangka olehnya, hampir semua perusahaan yang ia lamar memanggilnya untuk melakukan interview. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya ia memutuskan untuk menerima pekerjaan di Perusahaan Biotech Farm yang ada di Malaysia. Setelah enam tahun bekerja di perusahaan tersebut, pada tahun 2014 ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya untuk membuka usaha sendiri di Malaysia. Ia membuka usaha bisnis di bidang trading & jasa peternakan dan kedokteran hewan, yang terus berkembang pesat sampai sekarang. Mitra bisnisnya juga merambah hingga ke Brunei dan tentu Indonesia. Sampai pada tahun 2019 ini, dirinya telah mempersiapkan bisnis di pasaran Indonesia dengan mendirikan PT. Myternak Jaya Indonesia.
Tetap Ingin Mengabdi untuk Indonesia
Meskipun telah sukses menjalankan bisnis di negeri orang hingga memiliki banyak karyawan di sana, Fakar tetap ingin mengabdikan dirinya untuk Indonesia. Baginya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Ketika ditanya apa dirinya akan terus berada di Malaysia atau akan kembali, dengan mantap ia menjawab akan kembali ke Indonesia dan mengabdikan dirinya untuk Indonesia. Saat ini Fakar tengah mempersiapkan untuk mendirikan PT. Myternak Jaya Indonesia, di Indonesia dengan harapan bisa membuka lapangan pekerjaan di Indonesia untuk ikut turut mensejahterakan masyarakat Indonesia.