Trianto Irawan

Sukses Adalah Ketika Saya Menjadi Jalan Kesuksesan bagi Orang Lain

Trianto Irawan, S.Hub.Int., merupakan alumni Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 

Universitas Airlangga angkatan 1985, yang kini tengah menjabat sebagai salah satu Direktur di PT Persada Capital Investama.

Alumni kelahiran Cirebon tersebut sangat aktif di dunia organisasi mahasiswa semasa menempa diri pada jenjang S1 di UNAIR. Mulai dari terpilih sebagai ketua kelas pada saat masa mahasiswa baru, tepatnya saat pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Kemudian aktif di Himpunan Mahasiswa prodi HI pada bidang kehumasan pada tahun 1987, hingga turut berkontribusi menjadi embrio dalam pembentukan majalah khusus mahasiswa HI bernama “Resolusi”. Bahkan, sejak SMP dan SMA, alumni yang akrab disapa Irawan tersebut sudah aktif di OSIS.

Selain aktif berorganisasi di lingkungan akademik, Trianto Irawan merupakan pemuda yang juga aktif di lingkungan tempat tinggalnya. 

Mulai dari terpilih sebagai Wakil Ketua Karang Taruna, hingga Remaja Masjid di kompleks tempat tinggalnya. Maka tak heran jika ia memilih Prodi HI yang pada dasarnya belajar terkait cara bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat luas, karena memang sejak dini sudah terbiasa hidup berorganisasi dan bermasyarakat.

Saat diajukan pertanyaan terkait kesan terbaiknya selama aktif dalam organisasi mahasiswa, ia justru melontarkan jawaban yang sungguh tidak terduga.

“Setiap perjalanan hidup pasti punya warna dan pengalaman tersendiri. Karena setiap waktu bagi saya adalah sejarah,” jawabnya.

Menurutnya, sekecil apapun kejadian di dunia ini pastinya atas izin dan kehendak Tuhan. Maka dalam pribadinya, ia akan selalu memandang peristiwa tersebut sebagai salah satu takdir Tuhan dan tetap bersyukur ketika diberi kenikmatan, serta mengambil hikmahnya ketika diberi musibah.

“Saya contohkan ketika saya tertinggal pesawat. Ketika saya mampu berdamai dengan keadaan bahwa saya tertinggal pesawat, maka saya dapat menemukan keuntungan dari kejadian itu. Bisa saja tiba-tiba pesawat itu kecelakaan di tengah perjalanan. Intinya tidak semua orang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian,” imbuhnya.

Meskipun Trianto Irawan merupakan alumni yang cukup aktif di organisasi mahasiswa, namun dalam urusan akademik menurutnya ia tidak akan pernah bisa dijadikan panutan. Ia adalah mahasiswa UNAIR angkatan 1985, dan baru menyelesaikan studi pada tahun 1993.

“Saya ini bukan mahasiswa teladan, tapi telatan. Bahkan saya juga pernah hampir di DO (drop out) pada waktu itu. Sehingga saya ini bukan contoh mahasiswa yang baik,” ungkapnya.

Tidak terlihat sukses di urusan akademik, bukan berarti ia tidak mampu menginspirasi hidup orang lain. Buktinya, saat ini Trianto Irawan justru telah sukses jika dilihat dari kacamata materiil, meskipun pernah hampir kena DO.

Namun menurutnya, sukses tidak ada hubungannya dengan material, seperti uang, karier, menjadi CEO, menteri, hingga presiden. Ia menjelaskan, bahwa sukses ada dua hal. Pertama, ia akan merasa sukses ketika berhasil menjadi jalan kesuksesan bagi orang lain. Dan kedua, Ia merasa sukses ketika mampu bahagia di akhirat, yaitu mendapatkan surga-Nya.

“Saat hidup dan bekerja, saya lebih mencari kebahagiaan. Bahagia adalah ketika saya terbebas dari rasa kecemasan, ketakutan, rasa waswas, dan rasa negatif lainnya. Lebih baik saya menjadi pemulung yang happy meskipun uang pas-pasan, daripada kaya raya tapi gelisah dan takut uang akan hilang,” ujarnya.

Sebagai putra Cirebon yang sebelumnya pernah mendaftar dan diterima kampus lain, Trianto Irawan merasa tepat untuk meninggalkan pilihan awalnya tersebut dan beralih ke FISIP UNAIR. Ia mengungkapkan bahwa setelah memasuki FISIP UNAIR, perubahan besar terjadi pada dirinya. Ia mulai sering belajar secara otodidak. Bahkan Ia merasa belajar akan semua bidang, mulai dari pengantar ekonomi, pengantar hukum internal, pengantar politik, hingga pengantar komunikasi, yang mana ilmu-ilmu tersebut mungkin saja tidak akan ditemuinya jika memilih pilihan awalnya.

“Yang saya suka dari UNAIR adalah tidak adanya halangan antara dosen dengan mahasiswa, sehingga selama belajar saya sangat menikmatinya. Dan saya bersyukur berkuliah di HI, karena saya disana ditempa untuk harus mempunyai hubungan erat dengan masyarakat atau belajar berkomunikasi. Sehingga hal itu sangat berguna bagi saya dalam menempuh karier,” ungkapnya.

Saat ini Trianto Irawan merupakan salah satu Direktur perusahaan holding company, yaitu PT. Persada Capital Investama. Namun sebelumnya, setelah lulus pada tahun 1993, ia pernah bekerja di Bank Internasional Indonesia (BII) atau saat ini telah berganti nama menjadi Maybank. Setelah ditempatkan di Mataram dan mendapatkan banyak pengalaman usai menempuh sekolah internal selama hampir satu tahun, akhirnya ia berkesempatan bekerja di perusahaan holding company tersebut, meskipun harus meniti karier dari bawah.

“Selama meniti karier, saya bertemu banyak pihak yang saya anggap sebagai guru. Waktu itu bertemu Bapak Eka Cipta Wijaya, yang mengajarkan saya bahwa semua perusahaan harusnya tidak membutuhkan orang pintar, namun yang dibutuhkan adalah orang jujur. Semenjak saat itu, saya memiliki prinsip bahwa kerja adalah ibadah, dan setiap jabatan yang saya terima adalah amanah,” jelasnya.

Sebagai alumni UNAIR, Ia berpesan kepada mahasiswa UNAIR, bahwa alumni harus percaya diri saat memasuki dunia pasca kampus. Ia menegaskan bahwa kita harus menjadi orang yang bebas, apapun pekerjaannya boleh saja, yang terpenting halal.

“Sukses tidaknya seseorang tidak dili hat dari seberapa tinggi nilai sekolah akademiknya, namun dilihat dari seberapa tinggi  nilai sekolah kehidupannya. Janganlah bergembira dulu dengan lulusan terbaik, sebab sekolah hidup tidak ada sekolahnya,” pungkasnya.

Riwayat Pekerjaan

  • Direktur

    PT. Persada Capital Investama

  • Kepala Yayasan

    Triputra Persada Horizon

  • Direktur

    PT Persada Medika Karya

  • Direktur

    PT Minelog Service Indonesia

  • Direktur

    PT Indomarine

Riwayat Pendidikan

  • Management Development Program at PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.

  • S1 - Hubungan Internasional

    Universitas Airlangga

    1985 - 1993

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga