Gatot Sutantra

Biar Melarat Harus Jaga Martabat

Pernah Jadi Loper Koran posturnya tinggi besar. penampilannya necis dengan kopiah hitam yang dilengkapi pin kebangsaan. Merah putih, Garuda, atau lambang-lambang lain yang menyiratkan nasionalisme tinggi.

Gatot sutantra memang punya rasa nasionalisme tinggi. Dia tak segan-segan melabrak siapa saja yang menyinggung harga diri bangsa. siap bertaruh nyawa. Dia paling depan berteriak kala melihat penguasa zalim atau sewenang-wenang. petuah bapaknya, Gatot subandi (almarhum), purnawirawan pembantu letnan satu (peltu) tni-aD, selalu terngiang di telinganya. ’’Harga diri bangsa harus dijaga. sebagai anak bangsa kita harus punya harga diri. Biar melarat harus punya harga diri. Jangan sampai mengemis. utamanya pada negara asing,’’ ujarnya. Gatot subandi sendiri ikut berjuang dalam pertempuran 10 november 1945 di surabaya.

Sebagai mahasiswa atau ketika bergabung dengan organisasi-organisasi kepemudaan, Gatot lebih banyak menempuh jalur dialog, orasi, dan demonstrasi. suaranya yang berat, lantang, dan kadang meledak-ledak merupakan paduan yang pas bagi Gatot sebagai komandan atau koordinator lapangan (korlap).

Gara-gara demo pula dia sempat menjadi penghuni Rutan Medaeng, jadi tahanan rumah, dan tahanan kota. Juga gara-gara sering berorasi di jalanan itu namanya banyak dikenal di kalangan pejabat. Namun, Gatot bukan hanya dikenal karena orasi jalanannya. Dia juga aktivis sejak mahasiswa. pernah menjabat wakil ketua senat Mahasiswa FH unair (1982–1984). Dia juga aktif di beberapa organisasi pemuda. Misalnya, sebagai wakil ketua Generasi Muda (GM) Kosgoro surabaya 1980–1986, wakil ketua pemuda pancasila 1994, wakil ketua pD Xiii FKppi 1984 sampai sekarang. Juga wakil ketua Dan satgas FKppi pusat, dan masih banyak organisasi kepemudaan lain yang digelutinya.

Di jalanan dan organisasi-organisasi itulah Gatot belajar politik. Ketika Jenderal (pur) Wiranto mendirikan partai Hanura, Gatot diajak bergabung. Dia bergabung Hanura pada 2006. Dibentuklah tim sembilan untuk mendirikan Hanura Jawa timur. setahun kemudian Hanura Jatim terbentuk. 

Pada pemilu legislatif 2014 Gatot terpilih sebagai anggota DpRD Jawa timur. namun, dia sedikit sedih karena ayah yang dicintainya tak sempat melihat Gatot duduk di kursi DpRD Jatim. Gatot subandi yang meninggal dunia pada 2006 lebih sering melihat Gatot berorasi di jalanan atau memimpin demonstrasi. sebagai anak tentara, Gatot tidak dibesarkan dalam keluarga berkecukupan. anak keempat dari delapan bersaudara itu sudah bekerja sebagai loper koran sejak sD. sebelum berangkat ke sekolah dia sempatkan menitipkan kue (ote-ote) bikinan ibunya kepada penjual makanan. setelah beranjak remaja, Gatot ngenger kepada kakak ibunya sampai kuliah di FH unair.

Kini, sebagai anggota dewan yang membidangi keuangan, Gatot konsentrasi pada masalah pendidikan dan kesehatan. Dasarnya, jika pinter dan fisik sehat, seseorang tak akan mudah dibodohi. sebab, pada umumnya yang menjadi korban adalah orang-orang bodoh.

Cetaklah Sarjana Berbudi pekerti Luhur

Setelah 31 tahun meninggalkan unair, Gatot masih terus mengikuti perkembangan almamaternya. Bapak empat putra dan kakek lima cucu itu berharap unair bisa mencetak lulusan yang siap mandiri dengan segala ilmu yang dimiliki. Mampu mencetak sarjana yang punya budi pekerti luhur. Bukan ilmuwan yang tak kuat menahan godaan korupsi. *

Copyright © Universitas Airlangga