Ingin Bawa Perubahan Profesi Keperawatan Melalui Inovasi
Rizky Erwanto merupakan salah satu alumni terbaik Universitas Airlangga. Tertarik dengan karir yang beliau tekuni sebagai dosen karena merupakan cita-cita atau keinginan dari sejak awal kuliah. Bidang pekerjaan yang dijalaninya saat ini sesuai dan linear dengan pendidikan yang telah ditempuhnya. Sesuai passion semasaberkuliah dan pengalaman dalam berorganisasi, Rizky Erwanto sekarang memilih menjadi Dosen Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik (Lansia).
Jika menilik kebelakang, semasa berkuliah, banyak kenangan dan perjuangan yang membuatnya sampai pada saat ini.
“Saya sangat bangga dan bersyukur bisa kuliah di Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR, karena dibimbing oleh dosen yang sangat handal, terampil dan professional yang mengarahkan saya menjadi Ners professional,” ungkap Rizky.
Selain itu, tambahnya, proses pembelajaran yang bisa saya rasakan sampai saat ini tentang pengalaman merawat pasien dengan kasus yang beragam.
“Saya dapat menimba ilmu di tempat praktik yang memiliki fasilitas lengkap dan menjadi rujukan RS wilayah Indonesia timur yaitu di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, maupun beberapa RS besar lainnya, puskesmas, panti wredha, dan komunitas. Skill dan kompetensi yang saya dapatkan saat praktik profesi sangat beragam, sehingga pengalaman yang luar biasa ini sangat bermanfaat sampai sekarang,” terangnya.
Dosen Keperawatan
“Saya ingin membawa perubahan pada profesi keperawatan melalui beberapa inovasi yang saya terapkan di dunia pendidikan melalui kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu proses pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Melalui pengajaran, saya dapat mengajarkan ilmu yang telah saya peroleh kepada anak didik (mahasiswa). Melalui penelitian, saya dapat a knowledge maupun skill berdasarkan Evidence Based Practice sesuai keterbaruan ilmu yang ada. Melalui pengabdian masyarakat, saya dapat mengaplikasi keilmuan yang saya miliki untuk bisa berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, karena sebaik-baik ilmu adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujar putra kelahiran Kediri tersebut.
Sebagai seorang dosen tentunya harus punya pemikiran yang inovatif agar keilmuan bisa berkembang sesuai dengan kondisi saat ini. Menurut Rizky hal tersebut bisa ia kembangkan dengan membentuk sebuah wadah yaitu dengan membentuk Yayasan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya butuh manajemen waktu dan konflik yang tepat. Sehingga dapat terus mengembangan networking baik dari pemerintah, swasta maupun dari institusi pendidikan.
“Adanya support dari berbagai pihak tadi, sehingga kami bisa melakukan perjalanan karir saya sebagai dosen dan juga sebagai sosio preneur dengan baik. Hal ini bisa saya lakukan karena berkat pengalaman organisasi saya waktu kuliah di UNAIR,” tandas Rizky.
Sekolah Lansia
Selain sebagai seorang dosen, Rizky juga bergerak di bidang social- preneurship. Bersama timnya Rizky mendirikan sebuah yayasan yang kemudian bernamaYayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL), suatu LSM / NGO non profil yang bergerak dalam bidang kelanjutusiaaan. Di
Yayasan tersebut, Rizky didapuk sebagai Direktur Program. Beberapa program yang ada diantaranya Sekolah Lansia, Sekolah Care Giver Informal, Dementia Care Corner, Lansia Shop, Day Care Lansia, Lansia Tour, dan Home Care.
Beberapa program tersebut khususnya sekolah lansia, saat ini sudah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia diantaranya di Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Malang, dan NTT dengan jumlah siswa lansia mencapai 4.000 siswa.
“Lansia akan belajar dan praktik tentang masalah kesehatan, sosial, spiritual, psikososial dan entrepreunership sesuai dengan kurikulum yang telah kami buat,”terangnya.
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Dalam perjalanan karir, Rizky Erwanto telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas karya yang telah dilakukannya, seperti Modul Terapi NADA ROM’s. Modul Terapi Salam Aktif, Modul Sekolah Lansia dan Paten Merek “Sekolah Lansia”. Selain itu, Rizky juga menulis beberapa jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional, buku BerISBN dan berturut-turut selama 3 tahun terakhir ini mendapatkan dana penelitian dan pengabdian masyakat dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional.
Berkarir di dunia keperawatan menjadi pengalaman yang sungguh berkesan bagi Rizky. Pengalaman yang paling berkesan selama perjalanan karirnya saat ini adalah saya diundang dan dilibatkan di dalam merumuskan beberapa kebijakan rancangan undang-undang kelanjutusiaan di Yogyakarta. Selain itu, Rizky juga sering menjadi narasumber, praktisi, dan konsultan beberapa program kelanjutusiaan di BKKBN, KOMDA LANSIA, Rumah Sakit, dan beberapa institusi baik pemerintah maupun swasta.