Nadya Khoirina

Semangat Mengabdikan Diri untuk Perkembangan Ilmu dan Kesehatan Umat

 

Nadya Khoirina, S.KM., M.Kes (Nadya) lahir di tengah keluarga dengan latar belakang agama yang kuat membuatnya dituntut untuk mengabdikan diri di pondok pesantren milik keluarga selepas lulus SMU Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Peterongan, Jombang. Namun dengan dukungan dari sang kakak, Nadya akhirnya bisa melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) program S1 Kesehatan Masyarakat pada tahun 2006-2010. Keputusan Nadya untuk mengambil jurusan kesehatan dipengaruhi oleh keinginan pribadi dan hasil dari istikharah sang guru saat masih di SMA. 

“Dulu di SMA saya, jika ada yang mau kuliah, selain karena keinginan dari siswanya sendiri juga di-istikharah-i oleh guru untuk mengetahui baiknya masuk jurusan apa. Berdasarkan hasil istikharah, saya baiknya masuk di jurusan kesehatan,” terang Nadya.

Selama kuliah S1, Nadya aktif menjadi bagian Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) dan mendapatkan amanah untuk menjadi Ketua Departemen Infokom JMKI UNAIR tahun 2008. Kemampuan leadership-nya juga terus diasah dengan menjadi Koordinator Divisi Pengabdian Masyarakat Daerah Surabaya JMKI FKM UNAIR tahun 2009. Pada tahun yang sama, Nadya juga menjabat sebagai ketua panitia Komunitas Sadar Sehat Daerah Surabaya JMKI UNAIR tahun 2009.

Semangat Menuntut Ilmu

Semangat untuk belajar tidak berhenti di S1. Nadya juga melanjutkan kuliah S2 di UNAIR dengan memilih program studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, peminatan manajemen pelayanan kesehatan tepat satu tahun setelah lulus S1 yaitu pada tahun 2011-2015. 

Semangatnya untuk menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu pengetahuan berlanjut dengan bergabungnya Nadya di WJP Consultation Network, sebuah perusahaan konsultan yang didirikan oleh Widodo Jatim P., dr., MS., M.PH.Dr.PH, Dr. Thinni Nurul R., Dra.Ec., M.Kes, dan beberapa dosen FKM lainnya). Selama menjadi konsultan, Nadya membantu mengerjakan lebih dari 20 proyek. Beberapa proyek terbarunya antara lain adalah penyusunan Rencana Strategi Bisnis sebuah rumah sakit di daerah Ponorogo, survey indeks kepuasan masyarakat terhadap sebuah rumah sakit di daerah Surabaya, survey kepuasan staf di salah satu rumah sakit umum daerah di Kabupaten Sidoarjo, serta penyusunan kajian evaluasi rumah sakit di Madiun dan Kediri. 

“Sejak dulu saya ingin bergabung di WJP Consultation Network karena WJP tidak hanya menangani satu bidang keilmuan saja, sehingga bisa menjadi wadah saya untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya,” jelas Nadya.

Pengabdian untuk Umat 

Tidak hanya fokus menuntut ilmu, Nadya juga mengaplikasikan ilmu yang telah dimilikinya untuk meningkatkan kesehatan umat. Terlebih selama pandemi COVID-19, Nadya yang saat itu work from home mendapatkan amanah untuk menjadi Wakil Ketua Bidang Divisi Kesehatan Pondok Pesantren Al Amien Kediri (2020-2021). 

Pengabdian Nadya dilanjutkan dengan menjadi Koordinator Bidang Kesehatan Pondok Pesantren Al Amien Kediri tahun 2021 hingga saat ini yaitu tahun 2022. Tidak berhenti disitu, Nadya juga merangkap sebagai Wakil Koordinator Bidang Ekonomi di pondok pesantren yang sama dan pada periode yang sama pula. 

Lebih tinggi lagi, Nadya diberikan amanah untuk menjadi Wakil Ketua LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdlatul ‘Ulama) Kota Kediri tahun masa jabatan 2021-2026. Nadya juga mendapatkan amanah untuk menjadi komisaris PT Bina Cendekia Mandiri Perkasa Kediri dimulai dari tahun 2020 dan masih berlanjut di tahun 2022. 

“Bisa mengabdikan diri di pondok pesantren milik orang tua dengan bekal ilmu selama kuliah dan bekal ilmu selama berada di WJP merupakan salah satu capaian terbesar saya ,” terang Nadya.

Excellent With Morality

Nadya berharap seluruh civitas akademika UNAIR dapat mengamalkan motto excellent with morality baik oleh mahasiswa, karyawan, dosen, dan bahkan alumni. Hal tersebut mengingatkannya pada pesan Prof. Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., MS. Bahwa moral juga merupakan bentuk softskill. Manusia bisa menjadi luar biasa dengan moral yang paling utama.

“Katakanlah orang berilmu hingga professor namun tidak bermoral, atau dalam ilmu agama tidak beradab, maka sama saja dengan nol,” ucap Nadya menerangkan.

Kepada mahasiswa yang baru lulus dan tengah berjuang dengan kehidupan pasca kampus. Sedang berjuang mencari pekerjaan ataupun panggilan hidup. Nadya berharap agar tidak menyerah dan tidak berputus asa. Ketika diri kita belum mendapatkan apa yang diinginkan, perlu yakinkan diri bahwa setiap doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah, mungkin tidak sekarang atau mungkin tidak dalam bentuk yang sama. Karena Allah yang paling tahu apa yang kita butuhkan.

Perlu juga ditanamkan mindset bahwa setelah lulus, mahasiswa tidak melulu harus menjadi seorang pekerja dan menjadi karyawan. Potensi untuk menciptakan lapangan kerja dan menjadi entrepreneur sangatlah besar. Terlebih, sebagai lulusan FKM, mahasiswa dibekali dengan berbagai ilmu dari mulai dari ilmu terkait kesehatan hingga administrasi dan manajemen yang sangat berguna untuk membuka usaha.

Ilmu tersebut juga yang digunakan oleh Nadya ketika pertama kali membuka usaha menjadi petani jamur selama setahun setelah lulus S1. Usaha tersebut kembali dilanjutkan oleh Nadya tahun 2018. Ilmu tersebut juga yang digunakan untuk membangkitkan sebuah toko koperasi di Pesantren.

Menurut Nadya, tidak apa melakukan pekerjaan yang tidak berkaitan langsung dengan ilmu yang diajarkan di FKM. Sehingga mahasiswa lulusan FKM khususnya, tidak perlu gengsi, karena ketika menjalani suatu pekerjaan sebenarnya semua mata kuliah di FKM dapat diaplikasikan. Karenanya, tidak perlu pesimis dan berkecil hati ketika ingin mencoba sesuatu.

“Jika ingin mencoba sesuatu yang baru jangan pesimis dan jangan berkecil hati meski dirasa tidak linear dengan jurusan kuliah,” pungkasnya.

Riwayat Pekerjaan

  • Komisaris

    PT Bina Cendekia Mandiri Perkasa

    2020 - now

  • Tim Konsultas

    WJP Consultation NetworkTM

    2015 - now

  • Petugas lapangan

    kegiatan monitoring dalam riset Operasional Advokasi Keluarga Berencana untuk Meningkatkan Metode ragam Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fase 5 Tahun 2015

    2015

  • Petugas lapangan

    kegiatan monitoring dalam riset Operasional Advokasi Keluarga Berencana untuk Meningkatkan Metode ragam Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fase 4 Tahun 2015

    2015

  • Petugas lapangan

    kegiatan monitoring dalam riset Operasional Advokasi Keluarga Berencana untuk Meningkatkan Metode ragam Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Fase 3 Tahun 2014

    2014

Riwayat Pendidikan

  • S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Universitas Airlangga

    2006 - 2010

  • S2 Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

    2011 - 2015

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga