Evi Kurniasari Purwaningrum

Karir dan Kesungguhan

“...karena dianggap sebagai sumber ilmu dan role model dituntut untuk selalu belajar, mengembangkan diri serta berusaha menjadi pribadi yang lebih baik”

Terlalu sempit rasanya menilai sebuah profesi dari aspek penghasilan semata, penghasilan materi itu sifatnya abstrak dan relatif dimanapun kita bekerja. Tidak ada tolak ukur pasti bahwa nominal gaji besar akan jaminan kebahagiaan hakiki seseorang. Berjuang dengan sungguh-sungguh dan memaknai pekerjaan dengan sebaik-baiknya tidak akan membuat kita miskin.

Semakin banyak berbagi dan berdedikasi dengan keikhlasan maka berkah dunia pun akan setia hadir mencukupkan kebutuhan duniawi. Penggambaran itu sedikit banyaknya memiliki korelasi dengan jalan hidup Evi Kurniasari Purwaningrum, Alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Berkuliah di Fakultas Psikologi UNAIR

Bukan sekali Evi menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, jenjang sarjana di tempuhnya dari tahun tahun 1992 hingga September 1997. Kemudian saat menempuh jenjang doktoral (S3) Psikologi, Evi kembali memilih belajar di Fakultas Psikologi tahun 2015 sampai Oktober 2017.

Evi bercerita bahwa ada korelasinya di masa kecil, waktu ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Setiap Kali ke Surabaya dan melewati jalan Airlangga yang dulunya rektorat berada di  kampus B, ayah Evi selalu mengatakan “nanti kalau sudah besar kamu kuliah di sini saja“. Akhirnya setelah lulus SMA tahun 1992  Evi mengikuti UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) di UNAIR.

“Saya memilih Psikologi karena saya menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, berinteraksi dengan orang lain dan bisa membantu sesama manusia. Alasan lain prodi psikologi pada masa itu termasuk jurusan yang favorit untuk IPS,” jelas Evi.

Pada saat S3, sambungnya, Evi kembali lagi kuliah di Psikologi Unair, peminatan yang diambilnya adalah bidang Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). PIO UNAIR dipilih Evi karena yang terbaik di Indonesia. “Selain itu saya sudah kenal dengan para dosennya serta kiprah mereka di tingkat nasional pada bidang ilmu psikologi” jelas Evi.

Perjalanan Karir

Selepas lulus kuliah, Evi menikah dan pada akhir tahun 1997 ia  mengikuti suami yang ditugaskan ke salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Berau. Evi mulai meniti karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Berau pada tahun 2000, namun sebelumnya saya bersama rekannya yang juga sesama lulusan psikologi mendirikan Biro Psikologi yang diberi nama Kharisma Excellent Consulting.

Biro tersebut bergerak pada layanan jasa psikologi yang meliputi layanan jasa psikotes untuk seleksi dan penempatan karyawan, Assessment center, training, talent mapping dan lain-lain. Hingga saat ini, Biro tersebut sudah memiliki tiga cabang yaitu di Tanjung Redeb, Samarinda dan Jakarta.

“Pada Tahun 2006, saya keluar dari PNS karena mengikuti suami yang pindah tugas ke Samarinda. Setelah keluar dari PNS, saya fokus ke profesi saya sebagai seorang psikolog, hingga pada tahun 2008 ada tawaran untuk menjadi dosen luar biasa di Prodi Psikologi UNTAG Samarinda. Pada tahun 2010 saya memutuskan untuk menjadi dosen tetap di Fakultas Psikologi,” jelas Evi.

Dosen Bukan Sebatas Pilihan, Namun juga Panggilan

Menjadi dosen  bukan  sebatas pilihan Evi semata, namun juga  merupakan panggilan. Melihat dari latar belakang keluarga merupakan salah satu faktornya.

“Ibu dan banyak dari keluarga saya yang berprofesi sebagai guru. Ibu yang menginspirasi saya menjadi seorang Dosen. Saya pribadi menilai pekerjaan dosen sangat mulia, menyenangkan karena kita selalu berbagi dan menginspirasi mahasiswa kita.  Sebaliknya  selama menjadi dosen saya justru banyak belajar dari para mahasiswa,”  ujar perempuan kelahiran Kediri itu.

Sebagai dosen, sambungnya,  karena dianggap sebagai sumber ilmu dan role model dituntut untuk selalu belajar, mengembangkan diri serta berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Mengenai jenjang karirnya, Evi menyebut bahwa ia tipe orang yang mengalir, ketika kita selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi mahasiswa, bagi institusi maupun masyarakat kesempatan untuk menempati karir yang lebih tinggi datang dengan sendirinya.

“Karir saya sebagai dosen dimulai dengan menjadi dosen luar biasa pada tahun 2008 dan kemudian tahun 2010 memilih lebih serius berkarir sebagai dosen, pada akhirnya memilih menjadi dosen tetap.  Pada tahun 2013 Prodi Psikologi UNTAG Samarinda menjadi Fakultas dan saya terpilih menjadi Wakil Dekan 1,  selanjutnya tahun 2021 Saya menjabat sebagai kepala biro eksternal UNTAG Samarinda. Tahun 2022 ada proses pemilihan wakil.  Alhamdulillah mendapatkan suara terbanyak dan pada akhirnya menjabat sebagai wakil rektor 1,” papar Evi.

Sebagai Dosen, Evi merasa bangga dan bahagia ketika ada bimbingannya yang dulu prestasinya biasa-biasa di kampus, tidak terlalu menonjol ternyata cukup sukses dalam karirnya. Ia selalu berpesan agar mahasiswa bimbingannya untuk menjadi sosok yang ulet dan percaya diri dalam menempuh karirnya

Karir dan Ketegasan

Pengagum tokoh proklamator Mohammad Hatta itu mengungkapkan bahwa dalam berkarir kita harus mau belajar dari siapapun, jangan pernah memandang rendah orang lain dan ngajeni  orang lain terutama  yang lebih senior. Namun harus mampu bersikap tegas ketika ada hal-hal yang kurang sesuai.

Menurutnya, pengalaman berharga dalam berkarir adalah ketika mendapatkan kritikan atas pekerjaan atau kinerja yang kita rasa sudah berusaha melakukan yang terbaik.

“Awalnya saya selalu berusaha menanggapi atau mengcounter kritikan tersebut, namun pada akhirnya justru membuat saya lelah dan menguras emosi. Dari pengalaman ini saya belajar bahwa kita harus pandai menilai mana kritikan yang berniat positif  atau kritikan yang membangun ingin membantu dan mendorong kita untuk memberikan yang terbaik, dan yang bukan kritikan  namun hanya sebatas nyinyiran. Karena kritikan argumentasinya berdasarkan data dan fakta, sementara nyinyiran karena rasa tidak suka,” jelas Evi

Saat ini selain menjadi dosen, Evi aktif di organisasi profesi psikologi yaitu HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), selama dua periode saya menjabat sebagai bendahara HIMPSI wilayah Kalimantan Timur. Evi juga pernah menjadi Ketua APIO Kalimantan Timur (Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi) dan saat ini, Evi menjadi pengurus APIO Induk, yaitu koordinator kajian ilmiah.

“Saya juga menjadi asesor BNSP untuk bidang kompetensi psikologi Industri dan Organisasi. Serta anggota tim pengendali mutu Kelitbangan Pemerintah Kota Samarinda,” tutup Evi.

Riwayat Pekerjaan

  • Wakil Rektor 1

    Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    2022 - now

  • Kepala Biro Eksternal

    Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

  • Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi

    Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

  • Dosen Psikologi

    Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

  • Founder

    Kharisma Excellent Consulting (Layanan Jasa Psikologi)

    2000 - now

  • PNS

    Kab Berau Kalimantan Timur

    2000 - 2006

Riwayat Pendidikan

  • S3 - Psikologi

    Universitas Airlangga Surabaya

    2015 - 2019

  • S2 - Psikologi

    Universitas 17 Agustus 1945

    2009 - 2011

  • S1 - Psikologi

    -S1 Psikologi

    1992 - 1997

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga