Pusponurani Tri Rahaju

Semangat Berkarya dan Bermanfaat, Berdayakan Masyarakat untuk Bekerja dan Berpenghasilan

Pusponurani Tri Rahaju, S.Psi., MM., Psikologi (Puspa) merupakan alumni psikologi, Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 1993. Keputusannya melanjutkan studi di Psikologi UNAIR dilatarbelakangi oleh keinginan Puspa belajar suatu ilmu yang tidak hanya bisa digunakan untuk bekerja, namun juga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Puspa, ilmu psikologi dapat dia gunakan untuk berinteraksi dengan keluarga, membesarkan anak, dan ketika hidup bermasyarakat.

“Salah satu mata kuliah favorit saya adalah psikologi perkembangan karena saya berpikir bahwa ilmu tersebut akan sangat berguna untuk mendidik anak dan memahami aspek perkembangannya,” jelas Puspa.

Merantau ke Sumatera Barat

Tidak pernah keluar dari kota kelahiran tercinta, Surabaya. Puspa justru mendapatkan pekerjaan pertama yang sangat jauh dari rumah. Yaitu sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang ditempatkan di Kanwil Departemen Ketenagakerjaan (Depnaker) Provinsi Sumatera Barat di Padang. Jabatan Puspa saat itu adalah sebagai penyelenggara tes psikologi. 

Cukup banyak tantangan yang harus dilalui oleh Puspa selama merintis karir. Puspa yang tidak pernah merantau, harus siap menjalani long distance married Surabaya-Padang. Harus tegar meninggalkan buah hatinya yang masih kecil. Sebagai perempuan, Puspa juga harus menguatkan diri menghadapi ucapan orang sekitar yang mengkritik keputusannya bekerja jauh-jauh di luar Jawa.

“Tantangan tersebut saya hadapi dengan bantuan suami yang menguatkan saya bahwa keputusan ini adalah untuk masa depan keluarga yang lebih baik,” lanjutnya.

Penempatan di Provinsi Sumatera Barat dilalui oleh Puspa mulai dari tahun 1997-1999. Pada tahun 1999 Puspa akhirnya bisa mutasi ke Kanwil Depnaker Prov Jatim, sehingga bisa kembali bersama keluarga di Surabaya. 

Selama di Kanwil Depnaker Prov. Jatim sebagai penyelenggara tes psikologi, Puspa menjalankan tugas untuk membantu proses rekrut seleksi calon karyawan di perusahaan, maupun melakukan proses seleksi calon siswa Balai Latihan Kerja (BLK). Proses seleksi tersebut dilakukan dengan harapan agar program pelatihan BLK tepat sasaran, input dan output dapat diukur. 

Pada tahun 2000, Puspa mendapat amanah untuk menjadi Fungsional Pengantar Kerja Ahli di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur. Selama menjalankan tugasnya, Puspa merasa bahwa dia perlu didukung dengan ilmu manajemen yang bagus. Akhirnya pada tahun 2003 Puspa memutuskan lanjut studi S2 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

“Tugas saya sehari-hari saat itu adalah sebagai konselor jabatan. Kegiatan saya sebagian besar adalah memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan kepada siswa, mahasiswa, maupun pencari kerja, untuk persiapan memasuki dunia kerja,” terang Puspa.

Mencapai Posisi Puncak

Puspa memilih untuk menjalankan karirnya pada jabatan fungsional karena menurutnya jabatan fungsional bersifat mandiri dan profesional, dan lebih sesuai dengan panggilan hidupnya. Karenanya, peningkatan karir Puspa cukup cepat apabila dibandingkan dengan PNS lainnya. 

Puspa mampu meraih jenjang jabatan Ahli Utama pada tahun 2018 dan kemudian dapat mencapai pangkat Pembina Utama golongan IV/e pada tahun 2021. Jenjang jabatan yang tertinggi sebagai Pejabat Fungsional, sekaligus Pangkat dan Golongan yang tertinggi sebagai pegawai negeri sipil. 

Puspa termasuk PNS yang mendapatkan pangkat tersebut di usia relative muda. Saat ini, usia Puspa adalah 53 tahun. Dengan jenjang jabatan ahli utama, Puspa memiliki batas usia pensiun 65 tahun.

“Masih dua belas tahun lagi usia pensiun saya. Semoga saya bisa terus memberikan manfaat,” harapnya.

Semangat Bermanfaat

Puspa merasa posisi karirnya saat ini sudah sampai di puncaknya. Karena itu, Puspa ingin masa kerjanya yang masih panjang agar menjadi lebih bermakna dan bermanfaat. 

Puspa berencana untuk terus berinovasi, membuat berbagai program yang dapat memfasilitasi dan mempermudah masyarakat khususnya dalam mendapatkan pekerjaan. Fokus Puspa saat ini adalah untuk memberikan fasilitas dan membantu masyarakat, termasuk penyandang disabilitas agar dapat berdaya, mendapatkan penghasilan. 

“Disnakertrans Prov. Jatim telah membentuk Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan, agar tidak ada seorangpun yang tertinggal, dan memberikan kesempatan yang sama supaya mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan,” jelas Puspa.

Harapan untuk Universitas Tercinta

Puspa berharap, Universita Airlangga dapat terus menciptakan lulusan yang memiliki karakter kuat. Baik dalam sisi hard skill maupun soft skill lulusannya. Menurut Puspa, universitas perlu memperhatikan perencanaan karir mahasiswanya agar tidak kehilangan arah begitu lulus kuliah. 

Mahasiswa dan alumni juga perlu berinisiatif untuk membentuk diri, menyiapkan diri menghadapi dunia kerja. Saat ini, sudah banyak fasilitas yang disediakan oleh pemerintah maupun universitas yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan sarana mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam mendapatkan pekerjaan.

Riwayat Pekerjaan

  • Fungsional Pengantar Kerja Ahli

    Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur

    2000 - now

  • Penyelenggara Tes Psikologi Kanwil

    Departemen Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur

    1999 - 2000

  • Penyelenggara Tes Psikologi Kanwil

    Departemen Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Barat

    1997 - 1999

Riwayat Pendidikan

  • S2 Magister Manajemen Sumber Daya Manusia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2003

    2003

  • S1 Psikologi

    Universitas Airlangga

    1987 - 1993

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga