Agnes Santoso

Kita Harus Jadi Bangsa Unggul

“Agnes Santoso alumni Fakultas Hukum Unair yang berkarier di media televisi. Ia saat ini salah satu presenter di JTV (Grup Jawa Pos) di Surabaya”

manajemen Pendidikan Harus Luwes

Arek Suroboyo tidak asing dengan Agnes Santoso. Perempuan cantik ini alumni FH Unair wajahnya rutin tampil di layar JTV. Salah satu tayangan yang dikomandani Agnes Santoso di JTV tiap Kamis malam ialah Jurnalist Club.

Agnes juga sangat sering tampil di berbagai acara publik. Ia juga menjadi MC yang laris. Di mana pun ada acara publik Agnes banyak diberi kepercayaan pemilik acara untuk menjadi MC. 

Kembali ke dunia pendidikan yang membesarkannya, Agnes memiliki pandangan, khususnya di Universitas Airlangga (Unair). ”Saya merasakan Unair cenderung normatif. Kurang aplikatif,” ujarnya.

Karena bersifat normatif itu, Unair kurang fleksibel. Ke depan paradigma manajemen pendidikan di Unair harus berubah menjadi luwes. ”Jangan kaku agar perkembangan Unair lebih cepat,” saran Agnes.

Harus mampu Bersaing di Level Global

Sebagai jurnalis TV Agnes Santoso memiliki penilaian kritis terhadap perjalanan bangsa. Persoalan bangsa Indonesia saat ini, antara lain, kurang memiliki karakter yang kuat. Akibatnya, ketika menghadapi tantangan global, mereka sering goyah dan tidak percaya diri. ”Tidak pede,” katanya.

Karena itu, Agnes menyarankan agar bangsa Indonesia memiliki motivasi bersaing maka harus memiliki motivasi kuat untuk berubah menjadi lebih maju.

Bangsa Indonesia, termasuk anak-anak muda mahasiswa, harus memiliki semangat untuk unggul. ”Almamater saya, Unair, harus menjadi lokomotif perubahan yang mampu memacu semangat mahasiswa untuk unggul,” sarannya.

Terkait agenda Unair masuk 500 perguruan tinggi kelas dunia, Agnes sangat mendukungnya. Tetapi, meraihnya harus dengan kerja keras segenap civitas akademika. Jangan hanya jargon. Fakultas Hukum, misalnya, harus menjadi kekuatan Unair yang ekspansif.

Fakuktas kedokteran juga harus mampu menggali dan menempa potensi mahasiswa agar menjadi calon dokter profesional. Setelah jadi dokter, mereka memiliki profesionalitas tinggi. ”Mereka mampu bersaing dengan dokter asing yang bakal bebas masuk ke Indonesia di era masyarakat ASEAN,” ujarnya. 

Copyright © Universitas Airlangga