Encik Widyani Sjaraddin

Mengabdikan Diri Untuk Kesehatan Masyarakat Benua Etam

Umur Boleh Desember, Semangat Harus Tetap Januari

Hj. Encik Widyani Sjaraddin, SKM, MQIH merupakan alumnus senior Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang membanggakan. Di usianya yang terbilang sudah lanjut, Hj. Encik tetap bersemangat untuk memajukan pendidikan kesehatan di Kalimantan Timur. Saat ini, dia menjadi pengelola STIKES Borneo Nusantara Samarinda dan sebentar lagi akan menyelesaikan studi doktoralnya.

Hj. Encik lahir di Tenggarong Kutai Kartanegara, 19 Desember 1951. Dia merupakan anak ke 5 dari 15 bersaudara keturunan Banjar dan Kutai. Masa kecilnya cukup bahagia di TK kabupaten Berau dimana dia juga dididik di Kepanduan Bangsa Indonesia atau KBI. Kebetulan, sang ayah menjadi pemimpinnya.  KBI sendiri adalah cikal bakal Praja Muda Karana atau PRAMUKA.

Hj. Encik melanjutkan sekolahnya di SDN 08 Jln. Kutai Samarinda, SMPN I Samarinda, SMAN I Samarinda, dan berpindah ke Sekolah Bidan RSU Samarinda tahun 1968. Lulus awal 1971, dan mungkin karena prestasi akademik, langsung diangkat sebagai tim Pengajar Pendidikan Paramedis Samarinda. Kemudian tahun 1973 dikirim Tugas Belajar ke Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan RI Bandung Jurusan Guru Bidan. 

“Sempat cuti karena melahirkan, jadinya lulus awal 1977 dan meraih titel BSc,” ungkapnya. 

Melanjutkan di Prodi Kesehatan Masyarakat UNAIR

Pada tahun 1990, Hj. Encik kembali diterima untuk tugas belajar di Prodi Kesehatan Masyarakat UNAIR. Alasannya memilih Prodi Kesehatan Masyarakat yang saat itu masuk Fakultas Kedokteran karena melanjutkan sarjana mudanya yang kira-kira sesuai dengan aktivitasnya terkait organisasi kemasyarakatan. Sehingga melanjutkan ke IKM FK UNAIR adalah pilihan yang realistis di samping karena UNAIR menurutnya adalah universitas ternama di Indonesia.

Kegiatan belajarnya di IKM FK UNAIR berjalan dengan lancar. Dia menyukai mata kuliah biostatistik yg diajar oleh Prof. Dr. Windu, dan menyukai suasana kampus karena bisa belajar sambil bercanda ala Suroboyoan bareng gabungan teman yang berjumlah sekitar 80 orang. 

Kemudian, selain aktif di kegiatan akademik, Hj. Encik juga aktif di kegiatan non-akademik. Dia rutin mengikuti pengajian setiap Selasa, sepulang kuliah. Selain itu, Hj. Encik juga aktif di kegiatan mahasiswa daerah, yakni Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur cabang Surabaya.

Setelah Lulus dari IKM FK UNAIR

Setelah lulus dari IKM FK UNAIR pada September 1992, Hj. Encik kembali ke institusinya dan bekerja tetap aktif dengan lebih meningkatkan kompetensi dan mengikuti pelatihan-pelatihan di luar institusi disertai tetap aktif sebagai kader Golkar yang ketika itu belum menjadi partai. Tahun 1993 dia mendapat tugas sebagai bidan tim petugas Jamaah Haji Indonesia kloter Kalimantan Timur.

Selepas tugas di tanah Suci, Hj. Encik terpilih sebagai  Sekretaris AMPI Kota Balikpapan atau Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang saat itu merupakan sumber Insani Golkar utk pengkaderan. Pada tahun 1995, dirinya terpilih sebagai peserta short course yang dibiayai oleh High Project (HP IV) University of Newcastle Australia selama 3 bulan dengan memelajari Problem Base Learning

Tahun 1997 Hj. Encik diundang untuk mengikuti testing Program Master di University of Newcastle Australia dan termasuk yang berhasil dari 22 orang dari perwakilan Provinsi Kalimantan Timur, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Departemen Kesehatan RI. Hj. Encik belajar di University of Newcastle Australia mulai Januari 1998 hingga selesai pada Juni 1999.

Tahun 2000 dia diangkat sebagai Direktur Akademi Kebidanan Departemen Kesehatan Balikpapan. Kemudian disusul pada 2002 menjadi Wadir I Poltekkes Kaltim. Kegiatan tersebut sempat vakum pada 2003 karena Hj. Encik  permohonan Pensiun Dini karena mengikuti kontestasi Calon Legislatif DPRD Kalimantan Timur lewat Partai Golkar, Periode 2004 -2009.

“Dan Alhamdulillah, sejak saat itu saya menjadi Anggota DPRD KALTIM selama 2 Periode dari tahun 2004 - 2014 dengan jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim,” ungkapnya.

Setelah purna tugas di DPRD Kaltim tahun 2014, Hj. Encik diangkat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Timur. Di tahun yang sama, dirinya juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kalimantan Timur. Tidak berhenti disitu, pada tahun 2017, Hj. Encik juga diangkat sebagai Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Provinsi Kalimantan Timur. 

“Tahun 2020 sampai sekarang saya sebagai Pembina GPMB Kaltim,” ujarnya.

Di tahun 2022, Hj. Encik diangkat sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Kalimantan Timur hingga 2027. Disamping itu, Hj. Encik juga diamanahi tugas sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalimantan Timur Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Kalimantan Timur.

Mengelola STIKES Borneo Nusantara

Pada tahun 2007, Hj. Encik bersama koleganya berinisiatif mendirikan Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda. Lambat laun, institusi itu berkembang menjadi STIKES Borneo Nusantara Samarinda. Saat ini, dia diamanahi sebagai pengelola institusi tersebut dan merangkap sebagai dosen luar biasa.

“Kami juga mempunyai RSIA Kasih Bunda milik kami berlima di Balikpapan. Tetapi karena 2 orang diantaranya sudah meninggal dan suami-suami yang biasanya menemani (mereka) juga meninggal, akhirnya saya banyak stay karena tugas di Samarinda dan ada rencana mau kami take over bagi yang berminat,” lanjutnya. 

Setelah malang melintang dan telah kenyang dengan asam-garang memajukan kesehatan di Kalimantan Timur.Hj. Encik mempunyai dua pengalaman yang menurutnya tidak dapat dia lupakan. Pertama, ketika dirinya berhasil mengadvokasi antara Pemerintah Jepang dengan Kalimantan Timur. Kedua, ketika dirinya terpilih sebagai ketua PD IBI Kalimantan Timur.

“Karena disitu kami bisa meningkatkan pendidikan bidan-bidan senior dengan membuka kelas khusus untuk para bidan di seluruh Kalimantan Timur. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah banyak yang menyelesaikan pendidikan D3, D4, S1, S2 dan sampai S3,” ucap Hj. Encik dengan syukur.

Riwayat Pekerjaan

  • Pengelola

    STIKES Borneo Nusantara Samarinda

    2007 - now

  • Ketua

    Ikatan Bidan Indonesia Kalimantan Timur

  • Direktur

    AKBID Departemen Kesehatan Balikpapan

    2000

Riwayat Pendidikan

  • S3 – Candidate of Doctor

    Lincoln University College

  • S2 – Health Science

    University of Newcastle Australia

    1998 - 1999

  • S1 – Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Universitas Airlangga

    1990 - 1992

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga