Yosua Bati

Menapaki Anak Tangga Hingga Tempat Tertinggi

“Batas dirimu adalah pikiranmu sendiri, jadi lewati pikiranmu dan teruslah berkembang”

Yosua Bati, S.Hum merupakan pria kelahiran Palembang, 22 April 1987 yang kini sedang berkarya sebagai President Director PT Forin Transbuana Logistics. Yosua adalah alumnus Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (Dulu Fakultas Sastra), Universitas Airlangga (UNAIR).

Sebagai anak sekolah atas yang baru lulus, alasan Yosua memilih Sastra Inggris sebagai tempatnya menempuh pendidikan sangatlah sederhana. Sebagaimana anak sepantarannya, ia hanya ingin pandai berbahasa Inggris. Melabuhkah hati untuk memilih UNAIR bukanlah pilihan yang sulit, dengan kualitas dan nama besar yang dimiliki, impiannya untuk menjadi mahasiswa UNAIR memang sudah terpatri sejak dulu.

Pelajaran Hidup Dari UNAIR

Bagi Yosua muda, UNAIR khususnya Sastra Inggris telah banyak mengubah hidupnya. Yosua yang pemalu, kini bertransformasi menjadi Yosua yang berani. Maklum saja, kebiasaan untuk melakukan presentasi di kelas, bergabung dengan beragam kegiatan mahasiswa, hingga dipaksa untuk aktif di banyak momen membuat kemampuannya dalam berinteraksi sangat meningkat. Padahal ia tidak begitu mahir dalam berbahasa inggris, jauh sekali apabila dibandingkan dengan teman seangkatannya. Tetapi kesulitan itulah yang membuatnya semakin bertumbuh.

“Kebetulan saya itu memang tipe orang yang suka belajar. Saya menyukai pelajaran-pelajaran baru yang belum saya ketahui. Di sana saya banyak belajar walaupun ada kesulitan di semester-semester awal, tetap saya jalani,” ujarnya.

Selain prosesnya dalam belajar, momen mengerjakan tugas akhir menempati posisi tersendiri dihatinya. Ia beruntung dapat dibimbing oleh dosen yang sangat inspiratif. Ketika itu, ia menulis skripsi dengan tema baru yang jarang dibahas orang mahasiswa lainnya, yaitu tentang naratif. Sumber dan buku referensi yang masih sangat minim, membuat proses dalam menuntaskannya cukup membutuhkan keseriusan tersendiri.

“Itu jadi keserakahan tersendiri karena kita berusaha menggali sendiri dan memahami dengan keterbatasan sumber informasi yang ada. Kalau zaman sekarang enaknya sudah ada internet, tapi saat itu, sumber untuk naratif sangat sedikit,” pungkasnya.

Namun, dalam perjalanannya berkuliah bukannya tanpa halangan. Kekhawatiran ketika pasca kampus membayangi mahasiswa Sastra Inggris ketika itu. Menjadi guru dan dosen mungkin dua tema yang hanya mampu terpikirkan oleh mahasiswa saat itu. Hal tersebutlah yang terus menjadi pelecut dirinya untuk terus meningkatkan kemampuan diri. Fokus dan pola pikirnya hanya satu, Yosua harus memberikan yang terbaik yang bisa ia lakukan.

Perusahaan Ekspor-Impor Jadi Pilihannya

Sebagai lulusan Sastra Inggris, berkarier di sebuah Perusahaan Jasa Freight Forwarding tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Di tahun terakhirnya berkuliah, seorang kakak tingkat mengajaknya bergabung di sebuah Perusahaan Freight Forwarding. Tanpa berpikir Panjang ia langsung menerima tawaran tersebut. Yosua tidak perlu berpikir perihal gaji ataupun tugasnya nanti, menurutnya selama peluang itu terbuka, maka ia akan jadikan itu sebagai tempatnya belajar.

Karena kebutuhan akan pegawai yang mendesak, ia dipaksa untuk mampu belajar dalam waktu satu minggu. Tentu saja itu bukan perkara mudah, tanpa bekal apapun, Yosua dihadapkan dengan segudang materi tentang ekspor impor yang harus ia pahami dalam waktu singkat. Lagi-lagi, bukannya menyerah ia tetap menjadikan tempatnya berpijak sebagai momen untuk mengembangkan diri. Tidak jarang ia harus pulang paling akhir hingga larut untuk menuntaskan pekerjaannya.

“Ekspor impor ini adalah Perusahaan yang kita harus bergerak cepat. Jadi tidak bisa ditunda-tunda. Misalnya ada kapal datang, maka hari itu harus selesai (prosesnya, red) dan ngga bisa nanti-nanti,” jelasnya.

Setelah cukup matang dan mengetahui tentang pekerjaannya, ia memberanikan diri untuk pindah ke perusahaan yang lebih besar. Di Perusahaan dengan skala yang lebih luas, ia Kembali belajar hal baru, salah satunya tentang ekspedisi muatan kapal laut. Dalam beberapa waktu, perusahaan tempatnya bekerja harus menghadapi banyaknya karyawan yang keluar. Hal itu menyebabkan berkurangnya tenaga dan ia harus menuntaskan pekerjaan perusahaan seorang diri.

Selalu Ada Cerita Menarik

Sebagai orang yang kerap berhubungan dengan kegiatan internasional, beberapa momen menarik pun pernah dialami, salah satunya ketika harus menemui stakeholder di luar negeri. Yosua menyadari bahwa kemampuan bahasa inggris aktifnya tidak terlalu baik. Maklum saja, sejak awal ia lebih sering mengurusi administrasi dibalik layar. Tantangan tersendiri ketika ia harus berkomunikasi aktif dengan native speaker. Dirinya pun harus memutar otak bagaimana caranya tetap mampu berkomunikasi dengan baik. Akhirnya sebelum forum, ia terpaksa membuat teks yang ia hafalkan untuk bicara dan berdiskusi.

“Alhamdulillah baik saya maupun agen dapat menangkap poin yang dimaksud walaupun saya tidak terlalu lancar. Dari situ saya menyadari ternyata perlu ya mengembangkan bahasa Inggris saya karena ada kemungkin akan dikirim-kirim lagi,” kisahnya.

Selain itu, dalam perdagangan internasional, pastinya tidak lepas dari modus-modus penipuan. Ketika itu terdapat pelanggan yang menghubunginya dan mengatakan bahwa ia mendapatkan kirimkan empat kontainer tembaga dari China. Namun terdapat kejanggalan ketika penjual dari negeri seberang tersebut tidak dapat dihubungi dan dokumen pun tidak dikirimkan. Kejanggalan itu pun benar, ketika kontainer tiba dan dibuka ternyata bukanlah tembaga yang terisi melainkan tumpukan sampah dan barang-barang rongsokan lainnya.

“Akhirnya saya suruh untuk menghubungi kedutaan Indonesia di China dengan melampirkan bukti-bukti dan dokumen. Kami pun meminta untuk mencari dan mem-blacklist Perusahaan tersebut. Setelah ditelusuri ternyata memang fiktif,” terangnya.

Fokusnya Pada Kesejahteraan Karyawan

Sebagai pimpinan tertinggi di Perusahaan tempatnya bekerja, harapannya sederhana, kesejahteraan karyawan menjadi salah satu fokusnya. Yosua tahu betul bagaimana menjadi seorang karyawan bahkan di tingkat terbawah sekalipun. Wajar saja, ia memang mengawali kariernya dari tingkatan terbawah. Dirinya paham betul , 200 orang di bawah pimpinannya, kini menggantungkan kehidupan dan keluarga mereka pada Perusahaan.

Apalagi dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, tetap berorientasi pada karyawan bukanlah perkara mudah, perlu utak atik yang matang untuk mencapai itu. Ia berusaha untuk meningkatkan gaji karyawan minimal satu kali dalam setahun. Selain itu, ia terus mentransformasikan perusahaannya dengan pendekatan digital. Yosua paham bahwa kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting ditengah arus teknologi.

“Semua pengajuan ke pemerintah sekarang digital. Sekarang kalau ada Perusahaan yang masih menggunakan dokumen, masih disimpan di kertas, itu sudah ketinggalan zaman. Disini kita berusaha untuk digitalisasi dari awal sampai akhir,” ucapnya.

Ia pun berharap untuk keluarga kecilnya. Baginya dalam tiap langkah yang dijalani, ada tanggung jawab besar yang dipikul untuk keluarga. Ia ingin tetap bisa melihat anak dan keluarganya dapat berkembang dan meraih apa yang dicitakan. Yosua juga berharap alumni UNAIR mampu berkembang diberbagai bidang dan tidak menyerah dengan semua impiannya. Kebanggaan menjadi alumni UNAIR menjadi salah satu penguatnya hingga kini, begitupun ia juga ingin melihat adik-adiknya di UNAIR juga mampu bermanfaat bagi banyak orang.

Riwayat Pekerjaan

  • President Director

    PT Forin Transbuana Logistics

    2019 - now

  • Custom Brokerage Manager

    PT Forin Transbuana Logistics

    2016 - 2019

  • Marketing Executive

    PT Forin Transbuana Logistics,Surabaya

    2014 - 2016

  • Forwarding Manager

    PT Forin Transbuana Logistics,Surabaya

    2013 - 2014

  • Supervisor Forwarding Export

    PT Forin Transbuana Logistics,Surabaya

    2011 - 2013

  • Admin Import Custom Brokerage

    PT Forin Transbuana Logistics

  • Admin Isotank Operator

    PT Korin Antar Buana

    2009

Riwayat Pendidikan

  • S1 Sastra Inggris

    Universitas Airlangga

    2005 - 2009

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga