Lenny Theresiawati

senang dengan Kultur Egaliter Mahasiswa Unair

" Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST Unair) juga memiliki beberapa alumni yang patut diapresiasi aktivitas di du­ nia kerja dan profesinya. Salah satunya adalah Lenny Theresiawati alumni 1995...”

kampus Pembentuk karakteristik Diri

Lenny Theresiawati adalah pegiat lembaga sosial di Surabaya. Dia alumnus Fakultas Sains dan Teknolo gi (FST), dulu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMI PA) Unair.

Menurut Lenny mengatakan, pengalaman selama kuliah di FST begitu beragam dari kampus. Menurut dia, kampus bukan lagi hanya tempat menimba ilmu. Teman kampus kadang memberi inspirasi dalam sejumlah bidang. Relasi, koneksi, pengakuan maupun akses sering dimulai dari kampus. 
”Saya teringat betapa keinganan saya mencari kampus yang memberi perhatian khusus pada minat saya. Saya belum men emukan itu di universitas lain. Pilihan saya jatuh pada Fakultas Sains & Teknologi,” tuturnya.
Ilmu yang mendekati kemampuan Lenny Theresiawati ada di eksakta. Namun, antara kesenangan dan bidang akademis awal yang ia tempuh tidak berhubungan. Tapi, lanjut dia, tetap sangat bermanfaat untuk pengetahuan. 
Meski akhirnya Lenny Theresiawati menyadari tidak bisa bekerja nyaman di ruang tertutup. ”Tidak bisa berjalan-jalan, hanya berkonsentrasi di laboratorium,” katanya.
Dari kampus FST, persahabatannya dimulai. Berhubungan dengan banyak orang di kampus. Apalagi, minatnya sebagai pekerja sosial mendapat apresiasi dan dikenal sejumlah kalangan di luar kampus. 
”Berkenalan dengan teman-teman yang memiliki akses di institusi kerja, sangat bermanfaat,” ujar Lenny. 
 

mengembalikan Akhlak Luhur Bangsa

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Lenny menilai saat ini persoalan mendesak yang harus segera ditangani adalah mengembalikan akhlak luhur bangsa. Sebab, semua bangsa maju bisa bertahan jika nilai kebangsaannya terjaga dengan baik. Selain itu, negara ini perlu mempercepat pembangunan fisik, ekonomi, dan teknologi. 
Selama kuliah di Unair, hal terbesar yang didapatkan Lenny adalah mengasah kemampuan belajar (learning skill). Hal itu sangat berguna kala dia dihadapkan pada permasalahan atau tantangan baru. 
Ia juga merasa mendapatkan pembentukan watak yang baik melalui berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Misalnya, melalui senat mahasiswa dan himpunan jurusan. Aktivitas itu secara tidak langsung mampu memupuk jiwa kepemimpinan dan manajerialnya.
Tentang target besar Unair untuk masuk dalam 500 perguruan tinggi dunia, bukan hal yang mustahil. Tidak ada yang tidak mungkin dicapai selama punya keyakinan dan kerja keras. 
Tak ada salahnya mengaca pada perguruan tinggi lain yang lebih maju. Selain itu, Unair perlu mengoptimalkan sumbangan pikiran dan kontribusi alumni. 
Lenny mengaku tak banyak berinteraksi dengan Unair lagi. Meski begitu, dia berharap gaung almamaternya itu bisa lebih terdengar di kancah nasional. Unair harus lebih berkontribusi dalam pembangunan, ilmu, dan teknologi terapan yang diperlukan bangsa. Untuk kepentingan ini alumni punya kompetensi sesuai bidang masing-masing. (*)

Copyright © Universitas Airlangga