Ratih D. Item

Harus Banyak Profesional di Pemerintahan
Ratih D. Item alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair), dengan minat studi hukum perdata internasional. Latar belakang keilmuan yang diperoleh dari FH Unair membawa Ratih D. Item melalang buana di dunia perbankan di Indonesia. 
Pengalaman positif selama menempuh studi di FH Unair dengan belajar berorganisasi memberikan wanita asal Surabaya ini bekal berarti dalam mengarungi dunia perbankan hingga kini.
Ratin bercerita panjang tentang pengalaman studinya di Unair hingga menggeluti dunia kerja. Saya  “Masuk tahun 1977 lulus 1981 jurusan Perdata Internasional.
Ratih mengaku ia sangat berkesan menjadi mahasiswa FH Unair, karena banyak mendapatkan teman. “Tidak hanya seangkatan tetapi juga angkatan di bawah di atas saya, termasuk dari jurusan lain,” katanya.
Saat itu kampus FH Unair berdekatan dengan kampus Fakultas Ekonomi (kini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis – FEB). Fasilitas kampus cukup memadai dan para dosen juga terbuka untuk diskusi.
“Saya senang saat pelajaran Hukum Perdata, Hukum Dagang dan, Filsafat. Karena selain diberikan case study, dosen-dosen pengajarnya juga pandai dalam menyampaikan materi,” kata Ratih.
Selain itu pengalaman positif yang lain, diperoleh Ratih selama menjadi FH Unair ialah bisa belajar berorganisasi dengan kakak-kakak kelasnya di Senat dan Dewan Mahasiswa (DM). Menurut Ratih, saat itu tidak ada kepen tingan politik atau agama apapun sesama mahasiswa.
“Saya juga ikut pengurus Senat Mahasiswa dan Paduan Suara Fakultas Hukum,” ujarnya.

Bekerja di Astra Grup
Setelah lulus dari FH Unair Ratih diterima bekerja di Astra Group sebagai Management Trainee. Tidak lama setelahnya ia diterima bekerja di Bank Niaga. Ia memulai karir sebagai Management Trainee.  Setelah itu Ratif ditempatkan sebagai Relationship Manager.
Babak berikutnya perjalanan Karir Ratih pindah ke Bank Permata (d/h Bank Bali) sebagai Regional Manager (Kepala Wilayah) untuk Indonesia Timur. Jadi total bekerja di Bank Niaga 5 (lima) tahun, dan di Bank Permata 3 (tiga) tahun. 
“Setelah itu saya di-hire Standard Chartered Bank. Saya diangkat sebagai Regional Manager Wholesale Bank seluruh Indonesia kecuali Jakarta. Selama 12 tahun menjadi Senior Banker,” cerita Ratih.
Ratih juga aktif di Rotary Club dengan beberapa jabatan, termasuk President Rotary Club Surabaya. “ Saya juga aktif sebagai Pengurus Perkumpulan Bank Pembangunan Asing dan Swasta,” papar dia.

Di-Hire Perusahaan Sekuritas
Setelah 20 tahun bekerja di perbankan Ratih di -hire salah satu perusahaan sekuritas (Pasar Modal), sebagai direktur Investment Banking. Beberapa tahun kemudian diangkat sebagi President Director membawahi 38 kantor cabang. Selain itu sempat di tahun 2016 dicalonkan sebagai salah satu Direktur Bursa Efek Indonesia. Selama di pasar modal, Ratih pernah masuk ke 10 nominasi Best CEO. Perusahaan tempat dia bekerja juga pernah mendapatkan Asian Award pada 2015, masuk salah satu kategori terbaik. 
“Saya bekerja di perusahaan sekuritas selama 12 tahun, kemudian mundur karena ingin punya perusahaan sendiri,” kisahnya.
Saat ini Ratih menjabat sebagai Komisaris pada 3 (tiga) perusahaan industri yang berbeda (Keuangan, Real sektor dan Mgt Consultant JV dengan konsultan dari KL)

Memperkenalkan Mutiara Asli Laut Indonesia
Ia juga aktif sebagai Ketua Yayasan Mutiara Laut Indonesia, yang dibentuk bersama dengan Kantor Kelautan, pada 2013. Tugas utamanya memperkenalkan mutiara asli yang dihasilkan Laut Indonesia. Mutiara asli laut Indonesia  masih kurang mendunia, padahal secara keseluruhan mutiara laut di dunia di supply dari Indonesia langsung atau tidak langsung sekitar 70%. Sebaliknya dunia lebih mengenal mutiara dari Jepang, Tahiti, Australia, padahal lose pearls-nya berasal dari Indonesia.
Harapan Ratih di masa yang akan datang Unair bisa berperan lebih banyak di dunia pendidikan sesuai visi-misi Unair yang ingin masuk top 500 Universitas di dunia. 
“Saya percaya kemampuan para dosen, para mahasiswa, dan para alumni Unair. Inshaa Allah Unair bisa jauh lebih maju dari sekarang nantinya,” harap Ratih tentang almamaternya
Ratih saat ini saya juga duduk di Dewan Penasihat Ikatan Alumni Unair (IKAUA). Harapan untuk Indonesia masa depan, lebih banyak para profesional yang bisa duduk di pemerintahan untuk posisi yang strategis.  Atau duduk menjadi wakil rakyat benar-benar yang menguasai bidangnya . “Bukan hanya dari partai ato money politics,” harapnya.
Dengan demikian, Indonesia bisa lebih maju. Dan universitas-universitas di Indonesia bisa menjadi tujuan sekolah bagi calon-calon mahasiswa di Asia. Juga bisa berkontribusi memberikan devisa bagi negara.

 

Copyright © Universitas Airlangga