Paulus Totok Lusida

Kesuksesan Bukan Diukur oleh Pandangan Orang Lain 

Semenjak masih menjadi mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, sosok Paulus Totok Lusida sudah mulai bergelut dalam dunia bisnis. Diketahui, ia memulainya ketika menginjak semester tiga perkuliahan. 

Saat itu, karena berkuliah di farmasi maka ia mengambil pengadaan obat-obatan dan reagen di RSUD Dr. Soetomo dan dibantu oleh seniornya. Bermula dari hal itu ia mulai memperoleh penghasilan, ia pun mulai memahami bahwa manusia saling membutuhkan dan social life itu ada. 

“Orangtua saya dokter umum yang hanya jadi dosen, jadi saat kuliah saya naik bemo. Saya harus belajar survive dengan mulai mencoba untuk mandiri,” ungkap Totok.

Semasa berkuliah ia merupakan mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan kampus, termasuk unit kegiatan mahasiswa tenis dan juga panitia acara. Hal yang paling berkesan semasa kuliah adalah solidaritas teman-teman angkatannya, kehangatan dalam kebersamaan ketika menjadi mahasiswa tak pernah ia lupakan hingga kini. 

Ketika meniti karir, Totok merupakan orang yang tangguh dan selalu mau belajar dalam setiap kondisi. Berkat kepiawaian dan ketekunannya dalam berbisnis, ia memiliki banyak teman dalam mengembangkan bisnisnya. 

“Semua ilmu bisa kita pelajari, bisa dilakukan dan diterapkan dengan baik. Selama kita mau maju, kita pasti bisa dengan ilmu apapun,” jelas pria kelahiran Surabaya, 7 September 1964 itu. 

Totok mengaku selama kuliah di farmasi ia juga mengambil akuntansi di Universitas Terbuka. Basic ilmu analisis perusahaan ia peroleh dari hal tersebut. Baginya, belajar adalah suatu kemutlakan dalam hidup setiap manusia. 

Meniti karir dari bawah dan belajar dalam setiap tahapan 

Karena berkecimpung dalam dunia bisnis properti, Totok juga turut aktif dalam asosiasi, yakni Real Estat Indonesia (REI). Ia mengawali posisinya dari bawah, secara perlahan tapi pasti Totok memuncaki posisi-posisi strategis. 

Kiprahnya dalam REI, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Jawa Timur pada 2011-2014, dan dilanjutkan menjadi Ketua Umum DPD REI Jawa Timur pada 2014-2016. Totok juga berkiprah di Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI dengan menjabat Sekretaris Jenderal REI 2016-2019. 

Dan sejak 2019, ia diamanahi sebagai Ketua Umum DPP REI periode 2019-2022. Saat ini ia memiliki berbagai macam usaha di bidang properti, rental mobil, distributor obat-obatan dan kontraktor. 

“Dulu saya pernah di ajak teman jadi kontraktor, tapi tidak dibayar. Lalu saya lapor ke bank dan disarankan untuk mengambil alih, lalu diajari cara-caranya,” terang Totok. 

“Saya belajar bisnis properti itu dari lingkungan sosial, bukan otodidak. Persahabatan dan networking itu sangat dibutuhkan di manapun dan kapanpun, itu yang saya pelajari,” imbuhnya. 

Totok selalu memotivasi juniornya, bahwa ketika sudah kuliah di kampus terbaik seperti UNAIR, maka harus memiliki cita-cita dan usaha yang sepadan. Setiap fase membutuhkan perjuangan yang maksimal, agar pengalaman dan ilmu yang diperoleh dapat membawa pada titik terbaik. 

Dengan adanya kemudahan internet yang dapat diakses, Totok menyarankan agar millennial senantiasa belajar secara daring, kuliah, maupun memperluas networking. Baginya mencari ilmu tidak harus berada pada bangku kelas, namun setiap tempat dan kondisi. 

“Setiap tempat, setiap peristiwa, setiap bertemu dengan orang baru, dan hal sekecil apapun pasti ada manfaatnya, ada ilmu dan pengalaman menariknya,” ujarnya. 

Berawal dari Supplier obat kini miliki berbagai macam usaha 

Awal mula berbisnis adalah ketika masih duduk di bangku perkuliahan, lalu ia menyadari bahwa berbisnis adalah hal yang menarik. Selain itu, ia memahami betul bahwa kehidupan sosial memang benar-benar ada, karena manusia saling membutuhkan. 

Saat itu meskipun ia menekuni bidang farmasi, Totok tak menutup diri untuk belajar bisnis bidang properti. Ia dengan senang hati belajar titik demi titik dan menjadikan setiap pengalaman untuk bekal meniti karir. 

“Kalau mau usaha kan kita harus ada basic ilmunya, kalau enggak ada kita bisa ditipu dan rugi,” ucapnya. 

Perumahan pertama yang digarap Totok yakni untuk pensiunan TNI-POLRI, ia mendapat support dari bank dan diajari oleh bank. Ketika menjual ke perumahan umumnya mulai bekerjasama dengan berbagai yayasan. 

Menurutnya, unsur terpenting dalam berbisnis adalah kepercayaan, fokus bertanggungjawab guna menyelesaikan hutang-hutang, dan kejujuran. Berkat networking dan jerih payah meniti karir, ia kini memiliki berbagai macam usaha di berbagai bidang. 

Saat ini saya ada usaha properti, rental mobil, obat–apotek, dan kontraktor, itu semua saya rintis secara perlahan dan dari 0,” celetuknya. 

Kendati demikian, meski memiliki berbagai macam usaha yang mujur, Totok merupakan sosok yang hangat dan penuh dedikasi. Ia selalu memotivasi staf dan juniornya agar senantiasa belajar guna meng-upgrade kemampuannya. 

“Saya ingat senior saya pernah bilang bahwa, kerja apapun asal tekun pasti berhasil, pasti diridhoi Tuhan,” ujarnya. 

Dari hal itu ia menyadari, bahwa ia tidak mungkin membangun pabrik farmasi, maka memilih terjun pada bisnis properti. Faktor lain karena bisnis properti merupakan investasi jangka pendek, sedangkan pabrik farmasi jangka panjang. 

Sebagai pengusaha properti, Totok memiliki sejumlah perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya, PT. Mitra Gemilang Jaya Makmur, PT. Lusida Graha Makmur, PT. Lusida Jaya Makmur, PT. Mitra Griya Makmur dan PT. Graha Mitra Gemilang, PT. Bangun Mitra Persada, dan beberapa perusahaan lain. 

“Belajarlah terus, termasuk networking, dimana kamu berkumpul dengan temanmu, maka akan membentuk siapa dirimu, karena semua berawal dari lingkungan. Semua kerja itu ada naik turunnya, namun bagaimana kita mampu kembali naik dan sampai mana,” pungkasnya. 

Riwayat Pekerjaan

  • Ketua Umum DPP

    Real Estate Indonesia (REI)

    2019 - now

  • Director

    PT Mitra Gemilang Makmur

    2018

  • Director

    PT Lab Medika Sejahtera

    2018 - now

  • Commissioner

    PT Bangun Mitra Persada

    2015 - now

Riwayat Pendidikan

  • Pendidikan Profesi Apoteker

    Universitas Airlangga

    1989 - 1990

  • S1 Fakutas Farmasi

    Universitas Airlangga

    1984 - 1989

Alumni Berprestasi

Copyright © Universitas Airlangga