Sedih Ketika Terpaksa Harus PHK Sebagian Karyawan
R. Bambang lrawan atau yang akrab disapa Bambang adalah alumnus Fakultas Farmasi Universitas Airlangga tahun 1993. Kini, apoteker senior ini menjabat sebagai General Manager Marketing Alat Kesehatan (Alkes) di PT Phapros tbk. Sebuah perusahaan industri farmasi terbaik di Indonesia. Dia bertugas memimpin dan mengelola Tim Marketing Alkes untuk mencapai target penjualan perusahaan.
Perjalanan Karier Sejak Lulus Kuliah
Perjalanan karier Bambang memang cukup panjang. Dia mengawali kariernya di PT Phapros tbk pada tahun 2004 dan masih bertahan hingga sekarang. Sebelumnya, ketika baru lulus, dia sempat bekerja di sebuah apotek di Kota Brebes sembari menunggu tes kerja di PT Phapros tbk. Namun, pekerjaan pertamanya itu tidak berlangsung lama sebab dia diterima dan ditempatkan di Bagian Quality Control sebagai staf PT Phapros tbk.
Sebelum berada di posisinya saat ini, Bambang pernah menjadi Kepala Unit Quality Assurance di PT Phapros tbk. Ayah tiga anak ini juga sempat ditempatkan di Bagian Research and Development. Pernah pula Bambang mengembang jabatan Satuan Pengawas Intern, yang mana, kata dia pekerjaan itu sebenarnya tidak berhubungan dengan farmasi. Setelah itu Bambang kembali ke bagian produksi sebagai asisten manajer.
Bambang juga sempat menjabat sebagai Direktur pada salah satu anak perusahaan pada 2013. Selanjutnya, alumnus kelahiran Surabaya, 3 Mei 1968 itu kembali ke PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), yang merupakan induk PT Phapros tbk, sebagai Kepala Industri Farmasi dan Alkes. Karena terjadi perubahan Holdingisasi BUMN oleh Kementerian BUMN, maka PT RNI ditetapkan sebagai Holding Pangan. Sedangkan PT Phapros tbk bergabung ke Kimia Farma sebagai Holding Farmasi. Perubahan itu membuat Bambang kembali ke PT Phapros tbk hingga saat ini dengan jabatan General Manager Marketing Alkes.
Selain berkarier, Bambang juga mengemban sejumlah jabatan di Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Mantan Ketua II IAI Kota Semarang itu juga pernah menjadi pengajar dan pembimbing Praktikum di D3 Analis dan Profesi Apoteker STIFAR Semarang tahun 1996 hingga 2013.
Pimpin Perusahaan Lewati Masa Kritis
Setelah belasan tahun berkarier, puncak karier Bambang adalah ketika menjabat sebagai Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran, salah satu anak perusahaan PT RNI yang memproduksi kondom dan alat suntik serta alat kesehatan lainnya. Jabatan ini adalah pencapaian karier yang sangat luar biasa bagi Bambang. Sebab, tidak seperti pada umumnya, dia melakukan lompatan karier dari dua level dibawahnya. Dengan jabatan ini, dia bertugas memimpin dan mengelola perusahaan.
Sayangnya, ketika pertama kali dia masuk, kondisi keuangan perusahaan tidak baik. Perusahaan menanggung rugi dan beban yang cukup berat. Sehingga terpaksa harus melakukan PHK sebagian karyawan melalui Program Pensiun Dini Sukarela untuk mengatasi hal itu. Sebanyak 50 persen dari total karyawan dirumahkan. Meski berat, Bambang tidak memiliki banyak pilihan saat itu. Pada akhirnya, kerugian perusahaan berkurang sebesar 50 persen.
Selain itu, pada tahun 2020 Bambang dihadapkan oleh krisis lain. Tepatnya ketika dia telah menjadi General Manager Marketing Alkes di PT Phapros tbk. Perusahaan mengalami penurunan penjualan akibat Pandemi Covid-19. Padahal, Alat Kesehatan yang dipasarkan oleh perusahaan berkaitan dengan operasi elektif di Rumah Sakit. Sedangkan selama pandemi, pelaksanaan operasi sering mengalami penundaan dan pembatalan. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama. Setelah melakukan sejumlah kerja sama dengan peneliti dari Perguruan Tinggi Negeri, PT Phapros tbk berhasil bangkit dengan hilirisasi produk hasil riset yang berhasil dilakukan.
Raih Berbagai Penghargaan
Banyak suka dan duka yang didapat Bambang selama berkarier. Misalnya ketika dia mendapatkan penghargaan Karya Inovasi di lingkungan RNI Group dan akhirnya diangkat sebagai Ketua Komite Inovasi PT Phapros tbk untuk membangun sistem dan budaya Inovasi. Berawal dari sana, dia berhasil menggerakan karyawan untuk berbudaya inovasi di tempat kerja masing-masing. Bambang mendapatkan penghargaan atas hal ini.
Di samping itu, sejak berkarier, dia telah mengumpulkan banyak penghargaan yang didapatnya. Diantaranya adalah Penghargaan Silver di ajang Inovasi award RNI Group serta ajang Inovasi TKPMN tingkat Nasional pada 2004. Satu tahun setelahnya, selama dua tahun berturutturut, dia berhasil meraih The Best Unit Produksi PT Phapros tbk. Bambang juga sering menjadi pembicara pada berbagai forum sejak saat itu.
Menurut Bambang, capaian yang dia raih tidak lepas dari peran organisasi sebagai bekal managerial selama kuliah. Ketika pertama kali masuk bekerja, minimal seorang apoteker sudah siap memimpin anak buah yang sudah senior. Selama kuliah, Bambang memang termasuk mahasiswa yang aktif berorganisasi. Mulai dari menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa, Senat Mahasiswa, hingga menjadi Asisten Dosen Praktikum untuk mata kuliah Analisa Kualitatif dan Kuantitatif. Tidak hanya itu, sejak duduk di bangku kuliah, dia juga telah menorehkan banyak prestasi. Misalnya saat dia berhasil mendapatkan sejumlah beasiswa hingga lulus kuliah. Beberapa opini alumnus yang gemar menulis itu juga sempat dimuat di Harian Surabaya Post. Kala itu Bambang sangat senang karena tulisannya menerima penghargaan oleh media dan dosen. Namun, dia juga harus berhadapan dengan Fakultas (Fakultas Farmasi) karena salah satu tulisannya yang mengkritisi profesi apoteker.