Indarto Pamoengkas

Unair Jangan Jago Kandang 

Manusia harus berani mengambil risiko, harus berani mengambil langkah penting dalam hidup. Menata masa muda menjadi langkah untuk menaklukkan masa depan. Alumnus Fakultas ekonomi dan Bisnis (FeB) unair, indarto pamungkas, mengaku memilih langkah berani saat masih kuliah di semester akhir. Langkah itu menjadikannya mampu meretas mimpi sampai duduk di kursi direktur keuangan pt pupuk indonesia. Titik awal karirnya di dunia pekerjaan dimulai pada 1989. indarto mengaku, awal masuk dunia kerja memang dipenuhi kenekatan. alumnus akuntansi 1984 itu melamar kera ke PT Caltex Pacific Indonesia saat kondisi belum lulus “padahal, syaratnya harus s-1. saya nekat saja daftar, pas Juli 89. saya bilang ke yang ngetes wawancara tentang status saya. saya diterima. lalu pada november 89 skripsi saya dinyatakan lulus,” katanya mengawali cerita saat ditemui di kantor pt pupuk indonesia, di kawasan taman anggrek Jakarta. Di caltex, indarto ditempatkan di Riau. Dalam masa kerja itulah dia mulai berpikir jangka panjang. Bekerja tidak untuk saat itu, tapi menyiapkan diri menghadapi masa depan. “saya harus bikin strategic planning untuk saya sendiri. sukses saya, saya sendiri yang atur,” ucapnya.

Karena itu, dia memilih resign. lantas dan pindah ke Jakarta, masuk ke kantor akuntan arthur anderson. tapi, indarto melihat peluang karirnya untuk terus menanjak tak begitu besar. sebab, dia harus bersaing dengan pegawai lain yang lebih muda untuk menduduki jabatan tinggi. padahal, slotnya tak banyak. “tahun 91 saya pindah ke Bank Bumi Daya. Di situ slot bersaing dapat posisi kepala cabang, posisi area manager, sampai vice president masih besar. slotnya pun banyak, “ tutur pria 51 tahun tersebut. indarto pun sukses sampai BBD merger dan menjadi Bank Mandiri pada 1997.  Setelah itu dia berpindah-pindah posisi di Bank Mandiri, sampai pensiun pada 2015. Setelah pensiun, indarto mengaku diajak Kementerian BuMn untuk dijadikan direktur keuangan di pt pupuk indonesia, perusahaan holding seluruh BuMn pupuk di indonesia, hingga saat ini.

Jangan Takut Bersaing di Luar Jawa Timur

Indarto menegaskan, ada satu hal yang harus ditekankan kepada para mahasiswa ataupun alumnus unair. Mereka harus berani dan membuka wawasan. Jangan hanya berkarir di tingkat lokal. Harus bisa ke level atas di ibu kota atau perusahaan besar di kota lain “coba cek cek. sampai sekarang, orientasi kerjanya di mana? Kalau akuntansi, paling-paling di Kap, di daerah ngelamarnya. tak berpikir status, apa BuMn atau perusahaan nasional, yang penting kerja di surabaya. itu yang harus disudet, dibuka... berani keluar kandang,” tuturnya. Indarto menilai, saat ini tak banyak alumni unair yang berani mengambil risiko keluar dari ibu kota. Dia mencontohkan di perusahaan pupuk saja, alumni unair kebanyakan di pupuk Kaltim dan petrokimia Gresik. Di pupuk Kujang, tak ada. Demikian juga di pupuk sriwijaya.

Karena itu, dia juga kaget saat dirinya masih di marketing dulu. ternyata di Jakarta lebih terkenal universitas Brawijaya Malang dibanding unair.

Networking itu tak bisa dipungkiri, kunci penting keberhasilan. itu yang membuat di Jakarta lebih banyak yang tahu Brawijaya daripada unair,” terang pria yang berulang tahun setiap 7 november itu.

Membangun Karakter Mahasiswa dengan Kelas Inspiring

Di era serbadigital dan serba berkembang saat ini, indarto menganggap mahasiswa tak boleh hanya kuliah dengan cara lama. imajinasi mereka perlu dibedah. salah satunya ada kelas entrepreneurship untuk mengajak mahasiwa membuat lapangan kerja sendiri. 

Kemudian, untuk membangkitkan dan membuka wawasan dunia kerja, mereka perlu diperkenalkan dengan lembaga kerja pemerintahan dan BuMn yang jumlahnya ratusan. Mana yang favorit. Mana yang tidak. itu sekaligus membuka akses ke alumni, dengan mendatangkan mereka yang sukses di bidang masing-masing. para alumni perlu diberi kesempatan memberi kelas ke mahasiwa. Bisa dua mingguan, atau bulanan. “Jangan hanya saat ada mahasiswa baru. upaya itu dilakukan simultan setiap bulan,” terangnya.

Kalaupun tak ada alumni, bisa didatangkan pengusaha yang sukses atau pejabat tinggi, untuk memberikan kuliah umum atau kelas inspiring. 

“Mereka juga bisa menentukan mana karakter kerja yang tepat dengan minat dan karakter mahasiswa,” tandasnya.

Membangkitkan Rasa Keunairan

Jaringan iKa-unair, menurut indarto, harus lebih dimatangkan dan diperkuat. Karena itu, perlu dibentuk image agar alumni bangga pernah menjadi bagian unair. “Rasa Keunairannya itu harus dimunculkan, harus dipikirkan bersama,” ujarnya. pria asal Madiun, Jatim, tersebut menilai agar unair bisa masuk jajaran 500 kampus terbaik di dunia, diperlukan penguatan alumni, bukan hanya mahasiwanya. Salah satunya menggenjot promosinya saat ada pemilihan iKa-unair. Dia menyamakan dengan proses pemilihan iluni ui yang ternyata bisa begitu besar eksposurenya di media. “Untuk memunculkan image itu, memunculkan rasa keunairan, bisa dengan memunculkan calon ketua iKa-unair yang jadi magnet sekarang,” tandasnya. Apalagi, lanjut dia, banyak sekali alumnus kampus Dharmawangsa yang kini menjadi pekerja media. saat disatukan untuk membangun image unair, dia yakin itu akan terbangun secara maksimal.

Database alumni Harus Lebih Baik

PR yang harus segera dipenuhi unair adalah memperbaiki database alumni. Di era modern saat ini tidak sulit sejatinya memutakhirkan database alumni tersebut. Misalnya, menciptakan aplikasi khusus alumni yang bisa diisi langsung dari gadget masing-masing. Cara menggunakan aplikasi ini bisa dikerjasamakan dengan provider-provider  tertentu untuk menyiapkan aplikasi database alumni airlangga. 

Kalau mau, pakai tenaga mahasisiwa untuk input. Database itu penting untuk menunjukkan dan membangkitkan rasa memiliki unair dari alumni. Begitu juga sebaliknya. ”penting untuk jaringan, networking,” paparnya.

Kreativitas itu sangat penting di era seperti ini. Dengan begitu, tak perlu capek-capek bergerak, tapi database alumni terpenuhi seluruhnya. (*)

Copyright © Universitas Airlangga